Cagliari Dukung Lukaku dan Minta Bantuan Lawan Rasisme

Cagliari Dukung Lukaku dan Minta Bantuan Lawan Rasisme

Randy Prasatya - Sepakbola
Senin, 02 Sep 2019 23:21 WIB
Romelu Lukaku dapat serangan rasial dari fans Cagliari. (Foto: REUTERS/Daniele Mascolo)
Cagliari - Romelu Lukaku mendapat serangan rasial dari fans Cagliari. Pihak klub Cagliari memberi dukungan kepada Lukaku, tapi juga minta bantuan semua elemen.

Lukaku menjadi pahlawan kemenangan 2-1 Inter Milan atas Cagliari di Sardegna Arena, Senin (2/9/2019) dinihari WIB. Mantan pemain Manchester United itu mencetak gol melalui penalti di babak kedua.

Saat akan mengeksekusi penalti itulah Lukaku dapat serangan rasial dari suporter Cagliari. Dikutip dari BBC, dari tribun penonton terdengar suara teriakan monyet.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelatih dan beberapa pemain Inter telah mengecam aksi rasial yang dialamatkan ke Lukaku. Kini giliran Cagliari yang buka suara.


"Cagliari Calcio dengan tegas menentang peristiwa tercela yang terjadi pada Minggu malam di Sardegna Arena selama pertandingan versus Inter," bunyi pernyataan Cagliari yang dikutip dari Football Italia.

"Klub menggarisbawahi - sekali lagi - niatnya untuk mengidentifikasi, mengisolasi, dan melarang orang-orang yang tidak tahu apa-apa itu, yang tindakan dan perilakunya sangat memalukan, bertentangan dengan nilai-nilai yang usung Cagliari Calcio. Setiap hari."

Pihak klub juga mengklaim saat ini sedang mengusung keramahan stadionnya untuk anak-anak. Di dalam 'Curva Futura' ada sektor khusus yang dibangun untuk menampung anak-anak - baik pendukung Inter maupun Cagliari. Ide ini adalah yang pertama di Italia.

"Cagliari Calcio tidak ingin meremehkan apa yang terjadi semalam, mendukung nilai-nilai moral yang terhormat dari orang-orangnya dari semua bagian stadion, tetapi dengan tegas menolak tuduhan keterlaluan dan stereotip konyol yang ditujukan kepada pendukung Cagliari dan rakyat Sardinia, yang sama sekali tidak dapat diterima."


"Dukungan penuh kami berikan kepada Romelu Lukaku dan bahkan komitmen yang lebih kuat untuk memusnahkan salah satu wabah terburuk yang mempengaruhi sepakbola dan dunia kita secara umum.

"Namun, karena kami menyadari bahwa teknologi tidak cukup, kami membutuhkan dukungan nyata dari para pemangku kepentingan sepakbola lainnya: mulai dari semua pendukung sejati, hingga semua institusi seperti polisi dan agen keamanan, menyampaikan ke media juga ke Serie A dan FIGC."

"Cagliari Calcio meminta bantuannya untuk memenangkan pertempuran yang melibatkan semua orang. Tidak ada yang dikecualikan."

Lukaku bukan satu-satunya pesepakbola yang jadi korban serangan rasial di markas Cagliari. Sebelumnya ada Moise Kean, Blaise Matuidi, Samuele Eto'o, dan Sulley Muntari.




(ran/mrp)

Hide Ads