Gasperini, Otak di Balik Laju Tak Terhentikan Atalanta

Gasperini, Otak di Balik Laju Tak Terhentikan Atalanta

Putra Rusdi K - Sepakbola
Rabu, 15 Jul 2020 19:25 WIB
FILE - In this  Tuesday, Oct. 1, 2019 file photo, Atalanta coach Gian Piero Gasperini gives instructions during the Champions League group C soccer match between Atalanta and Shakhtar Donetsk at the San Siro stadium in Milan, Italy. Gasperini says he had the coronavirus and was concerned for his life mid-March. Gasperini tells the Gazzetta dello Sport that he started feeling sick on March 9, a day before Atalanta played at Valencia in the second leg of the Champions League round of 16. (AP Photo/Antonio Calanni, File)
Gian Piero Gasperini otak di balik kegemilangan Atalanta (Foto: Antonio Calanni/AP Photo)
Bergamo -

Gian Piero Gasperini menjadi otak di balik laju tak terhentikan Atalanta di musim ini. Ia dengan cerdik membangun tim dari pemain yang tak berlabel bintang.

Atalanta masih tak terbendung di Serie A musim ini usai mengalahkan Brescia 6-2 di Gewiss Stadium, Rabu (15/7/2020) dini hari. Kemenangan tersebut membuat La Dea merangsek ke peringkat kedua dengan 70 poin. Mereka terpaut enam angka dari Juventus di puncak klasemen.

Mereka menorehkan catatan yang luar biasa dengan tak terkalahkan dalam 16 laga terakhir. Atalanta juga tampil begitu subur dengan Serie A dengan telah mengemas 93 gol.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kegemilangan Atalanta tak sekadar di Serie A, mereka juga mampu tampil mengejutkan di Liga Champions. Tim asal Bergamo ini berhasil menembus babak perempat final dan akan bersua dengan Paris Saint Germain.

Otak dibalik performa luar biasa Atalanta di musim ini adalah sang juru taktik, Gian Piero Gasperini. Ia mampu mentransformasi Atalanta menjadi tim yang solid sejak ditunjuk sebagai pelatih Atalanta pada 2016.

ADVERTISEMENT

Kolaborasi Gasperini dengan para direksi membuat Atalanta cerdik dalam merekrut pemain di bursa transfer. Hal ini membuat Atalanta mampu berkilau tanpa pemain berstatus bintang.

Menurut data CIES Football Observatory, skuad Atalanta saat ini bernilai 93 juta euro. Nilai skuad mereka lebih rendah dari Sampdoria yang berada di posisi ke-15. Il Samp punya skuad bernilai 160 juta euro,

Nilai pemain Atalanta bahkan terpaut begitu jauh dengan saingan mereka di papan atas Serie A musim ini, Juventus dan Inter. Pasukan Juventus bernilai 719 juta euro, sedangkan Inter punya nilai 364 juta euro.

Atalanta Cerdik di Bursa Transfer

BERGAMO, ITALY - JULY 08:  Luis Muriel of Atalanta BC celebrates his goal with his team-mates during the Serie A match between Atalanta BC and UC Sampdoria at Gewiss Stadium on July 8, 2020 in Bergamo, Italy.  (Photo by Emilio Andreoli/Getty Images)Atalanta punya tim yang solid meski tak bertabur bintang. (Photo by Emilio Andreoli/Getty Images) Foto: Getty Images/Emilio Andreoli

Atalanta memang terkenal memiliki salah satu akademi yang terbaik di Italia. Wajar bila produk akademi mereka menjadi incaran banyak klub-klub besar Italia.

Kecerdikan Gasperini dalam membangun skuad Atalanta terlihat di sini. Atalanta melepas produk akademi mereka dengan harga mahal, lalu membeli pemain murah yang menjadi pilar timnya saat ini.

Lima Penjualan Termahal Atalanta di Bawah Gasperini:

1. Dejan Kulusevski ke Juventus for 35 juta euro (2019-20)

2. Alessandro Bastoni ke Inter for 31,1 euro (2017-18)

3. Franck Kessie ke Milan for 24 juta euro (2019-20)

3. Andrea Conti ke Milan ke 24 juta euro (2017-18)

5. Roberto Gagliardini ke Inter ke 20,5 juta euro (2017-18)

Lima Pembelian Termahal Atalanta di Bawah Gasperini:

1. Duvan Zapata dari Sampdoria 26 juta euro (2019-20)

2. Luis Muriel dari Sevilla 15 juta euro (2019-20)

3. Ruslan Malinovskiy dari KRC Genk 13,7 juta (2019-20)

4. Marten de Roon dari Middlesbrough 13,5 juta euro (2017-18)

5. Davide Bettella dari Inter 7 juta euro (2018-19)

Kecuali Bettella, empat rekrutan termahal di era Gasperini adalah pilar utama Atalanta saat ini. Zapata dan Muriel jadi mesin gol Atalanta di musim ini dengan menorehkan masing-masing 17 gol dan 18 gol.

Sementara, Malinovskiy dan De Roon merupakan andalan di lini tengah. Belum lagi, pilar-pilar Atalanta lainnya yang direkrut murah di era Gasperini semacam Timothy Castagne (6,5 juta euro dari KRC Genk) dan Josip Ilicic (5,7 juta euro dari Fiorentina).

Di bawah Gasperini, Atalanta tak sekadar untung di bursa transfer. Namun, juga tetap mampu berprestasi.


Hide Ads