Juventus Sedang Sulit Menang, Pertahanan pun Rapuh

Juventus Sedang Sulit Menang, Pertahanan pun Rapuh

Okdwitya Karina Sari - Sepakbola
Jumat, 24 Jul 2020 08:37 WIB
UDINE, ITALY - JULY 23:  Cristiano Ronaldo and Paulo Dybala of Juventus reacts after the Serie A match between Udinese Calcio and Juventus at Stadio Friuli on July 23, 2020 in Udine, Italy. (Photo by Alessandro Sabattini/Getty Images)
Juventus sedang seret kemenangan, yang dibarengi dengan pertahanan yang buruk. (Foto: Getty Images/Alessandro Sabattini)
Udine -

Kekalahan di markas Udinese menegaskan tren kurang sip Juventus belakangan ini. Juventus sedang seret kemenangan, berbanding lurus dengan pertahanan yang buruk.

Juventus baru saja dipermalukan Udinese dengan skor 1-2 dalam pertandingan di Stadion Friuli, Jumat (24/7/2020) dinihari WIB. Meski menciptakan total 21 percobaan, Bianconeri hanya menghasilkan satu gol yang dibuat Matthijs de Ligt di akhir babak pertama.

Ilija Nestorovski membawa tim tuan rumah menyamakan dengan golnya di menit-menit awal usai turun minum. Sampai akhirnya Seko Fofana memastikan kekalahan Juventus usai membukukan gol kedua Udinese di injury time.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kekalahan ini memaksa pesta juara Juventus tertunda. Sebelumnya, Cristiano Ronaldo cs dipastikan akan mengamankan Scudetto kesembilan beruntun seandainya bisa menumpas Udinese.

Selain itu kekalahan ini adalah kekalahan kedua Juventus dalam lima pertandingan di mana mereka hanya meraup dua kemenangan saja. Satu hal yang menjadi sorotan adalah lemahnya lini pertahanan La Vecchia Signora usai selalu kebobolan dalam tujuh pertandingan terakhir di liga.

ADVERTISEMENT

Dalam periode tersebut, Juve kemasukan 14 gol atau rata-rata 2 gol per pertandingan. Padahal sebelumnya, pasukan besutan Maurizio Sarri itu bisa mencetak clean sheet di tiga pertandingan berturut-turut.

Usaha Juventus untuk memastikan titel juaranya lebih awal bisa dicapai saat menjamu Sampdoria di Allianz Stadium, Senin (27/7) dinihari WIB. Sarri tidak memungkiri performa menurun anak asuhannya karena kelelahan.

"Dalam periode ini, kami lelah secara fisik dan menta, dan ini masalah umum," sahut Sarri di Omnisport. "Untuk alasan ini, bermain agresif semakin membuat lelah dan untuk itu sekarang hal yang terpenting adalah ketertiban karena tingkat kelembaman sebuah pertandingan berubah dengan sangat cepat."

"Sulit untuk menjaganya di sepanjang pertandingan dan kadang-kadang, seperti hari ini, kami kehilangannya."




(rin/adp)

Hide Ads