Conte Mengaku Tak Didukung Penuh Klub, Memang Benar?

Conte Mengaku Tak Didukung Penuh Klub, Memang Benar?

Mohammad Resha Pratama - Sepakbola
Minggu, 02 Agu 2020 23:10 WIB
GENOA, ITALY - JULY 25: Romelu Lukaku of Inter (left) and Antonio Conte coach of Inter before the Serie A match between Genoa CFC and  FC Internazionale at Stadio Luigi Ferraris on July 25, 2020 in Genoa, Italy. (Photo by Paolo Rattini/Getty Images)
Antonio Conte tak merasa didukung penuh manajemen Inter Milan (Getty Images/Paolo Rattini)
Bergamo -

Antonio Conte mengeluhkan kurangnya dukungan manajemen klub sebagai kegagalan Inter Milan di Serie A. Apakah benar demikian?

Inter baru saja menuntaskan Serie A 2019/2020 di posisi kedua klasemen dengan 82 poin, selisih satu poin dengan Juventus yang jadi juara. Bagi Inter, selisih itu memang terlihat tipis dan menyakitkan, mengingat peluang mereka bertakhta juga besar.

Sebab, Inter tampil impresif di paruh pertama musim dengan sempat memuncaki klasemen, untuk waktu lama sebelum inkonsistensi membuat mereka terlempar dari posisi teratas. Namun, Conte mengakui memang timnya tidak cukup bagus seperti Juventus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apalagi Conte mengeluhkan kalau manajemen klub tidak mendukung penuh anak asuhnya sepanjang musim ini. Steven Zhang selaku Presiden Klub malah lebih sering berada di negaranya, China, ketimbang di Italia.

ADVERTISEMENT

"Saya tidak merasa kerja keras para pemain dan juga saya dihargai. Kami tidak begitu dilindungi oleh klub, nyaris tidak ada sama sekali," ujar Conte seperti dikutip Sportskeeda.

"Kami harus tetap berkembang dan memperbaiki semua area, termasuk di luar lapangan, dan klub besar harusnya bisa lebih melindungi para pemainnya - saya harus bertemu Presiden Steven Zhang dan dia lagi di China saat ini," sambungnya.

"Saya tidak suka ketika ada orang tiba-tiba ikut campur begitu saja - mereka harus ada di saat-saat bagus dan buruk. Saya harus katakan, di Inter tidak seperti itu."

Kritik Antonio Conte ini tentu bisa memunculkan masalah baru, karena dia sebenarnya disokong pasukan yang terbilang mumpuni. Bahkan Inter bergerak aktif di dua bursa transfer saat mendatangkan Romelu Lukaku, Nicolo Barella, Diego Godin, Stefano Sensi, Victor Moses, Cristiano Biraghi, Alexis Sanchez, dan Victor Moses.

Bahkan di bursa transfer musim dingin, Inter juga memboyong Christian Eriksen dan meminjam Ashley Young. Inter punya kesempatan terakhir meraih trofi di Liga Europa meski harus melewati hadangan Getafe pekan depan.




(mrp/rin)

Hide Ads