Tak bisa dipungkiri Juventus dituntut merebut gelar Liga Champions usai lama mendominasi Liga Italia. Tapi sekalipun gagal bukan berarti musim Juventus buruk.
Untuk kesembilan kalinya berturut-turut Juventus menjadi kampiun Liga Italia. Di musim ini, Si Nyonya Besar finis teratas dengan 83 poin, unggul satu angka dari runner-up Inter Milan.
Bagi pelatih Juventus Maurizio Sarri, ini menjadi kali pertamanya memenangi medali juara liga. Sarri sekaligus melanjutkan tradisi juara Juventus yang sebelumnya dilatih Antonio Conte dan Massimiliano Allegri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini pekerjaan sulit dihadapkan pada Sarri. Juventus ditantang untuk merebut trofi Liga Champions pertamanya dalam 23 tahun. Setelah terakhir kali juara pada 1996, Bianconeri mentok sebagai finalis yang dicapainya dalam empat kesempatan.
Maurizio Sarri menampik anggapan, timnya memenangi Scudetto musim ini dengan mudah. Jadi seandainya tidak menjadi juara Eropa pun, Sarri menyebut Juve tetap menjalani musim yang bagus.
"Yang penting itu menilai musim kami sendiri dan bukan dipikirkan mereka yang ada di luar klub," kata Sarri kepada Sky Sport Italia. "Saya tidak percaya bahwa pelatih-pelatih sebelum saya memiliki musim yang buruk karena mereka tidak memenangi Liga Champions."
"Mengingat seluruh masalah yang kami punya di musim ini, kami bisa saja dengan mudahnya kehilangan Scudetto. Jadi kami bisa cukup gembira kami bisa juara," lanjut mantan pelatih Napoli dan Chelsea itu.
Juventus tertinggal 0-1 dari Lyon usai tumbang di leg I babak 16 besar Liga Champions. Untuk lolos, Juve butuh kemenangan dengan selisih dua gol saat berduel di leg II pada akhir pekan ini.
Walau lebih dijagokan, Juventus wajib mewaspadai Lyon. Les Gones berhasil meredam Paris St. Germain 0-0 di final Piala Liga Prancis, meski pada akhirnya harus menyerah melalui adu penalti sudden death.
"Saya menyaksikan sebagian besar pertandingan Lyon melawan PSG dan cukup terkejut dengan level kebugaran mereka. Masalahnya dengan hal ini sepenuhnya stiuasi anomali yang kami tidak tahu bagaimana mereka akan memengaruhi timnya. Saya tidak tahu apakah mereka akan ada di bentuk yang lebih baik atau mereka akan ada di bentuk yang lebih baik," Maurizio Sarri menambahkan.
(rin/ran)