Ini Pemicu Retaknya Hubungan Conte dan Inter

Ini Pemicu Retaknya Hubungan Conte dan Inter

Randy Prasatya - Sepakbola
Rabu, 05 Agu 2020 04:30 WIB
GENOA, ITALY - JULY 25: Antonio Conte coach of Inter before the Serie A match between Genoa CFC and  FC Internazionale at Stadio Luigi Ferraris on July 25, 2020 in Genoa, Italy. (Photo by Paolo Rattini/Getty Images)
Antonio Conte memanas di Inter Milan. (Foto: Getty Images/Paolo Rattini)
Jakarta -

Antonio Conte diindikasikan sedang bertempur dengan beberapa jajaran manajemen di Inter Milan. Apa yang menjadi pemicunya?

Antonio Conte memulai perang dengan manajemen Inter Milan di akhir Serie A 2019/2020. Mantan pelatih Juventus dan Chelsea itu mengkritik beberapa jajaran direksi yang dianggap tak melindungi tim.

Kemarahan Conte dikabarkan akibat bocornya email rencana transfer Inter ke media, padahal itu cuma untuk Presiden Inter Steven Zhang yang sedang terjebak di China karena COVID-19. Ada pula beberapa list pemain yang mau dilepas hingga menjadi santapan pemberitaan di Italia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bukan hanya soal bocornya email, Conte juga merasa kerja keras tim tak dihargai. Klub seolah tak puas cuma finis di posisi kedua Liga Italia dengan 82 poin, jumlah yang sama dikumpulkan Inter saat terakhir kali Scudetto pada 2009/2010.

Terkait bocornya email tersebut, Conte dikabarkan mendamprat beberapa orang di manajemen Inter. Mereka adalah Giuseppe Marotta, Alessandro Antonello, dan Piero Ausilio.

ADVERTISEMENT

Conte juga memberikan pernyataan yang sangat keras di akhir perjalanan Liga Italia 2019/2020. Dia merasa Inter belum juga berubah sejak wawancara pendahulunya, Luciano Spalletti, yang diklaim ada "tikus tanah" di ruang ganti dan tempat rapat hingga membocorkan gosip tim ke media.

"Kami harus makan kotoran selama berbulan-bulan dan mendapat perlindungan nol. Masalah saya adalah bahwa saya memiliki visi, saya melihat jalan yang harus kami ambil dan saya tahu apa yang perlu kami lakukan. Saya melihat suatu hari wawancara yang diberikan Luciano Spalletti di Inter. Kami sekarang di tahun 2020 dan tidak ada yang berubah," kata Conte seperti dikutip dari Football Italia.

"Saya bisa menjadi penangkal petir untuk tahun pertama, tetapi jika Mereka tidak belajar dan terus membuat kesalahan yang sama, maka itu gila. Saya ingin benar-benar jelas bahwa saya tidak berbicara tentang pasar transfer atau para pemain. Saya mau membuat ini menjadi sangat jelas."

"Kami harus tumbuh dan berkembang di semua bidang, termasuk di luar lapangan, dan klub besar harus lebih melindungi para pemainnya. Kami akan membahas semuanya pada akhir musim, saya harus bertemu Presiden dan dia di Cina sekarang," Conte menegaskan.

Salah satu gosip terhangat di Inter era Spalletti adalah terkait perselisihan dengan Mauro Icardi. Pemain tersebut sampai dicopot ban kaptennya hingga harus terbuang ke Paris Saint-Germain.

Di saat kasus tersebut sedang heboh, ada orang dalam yang bercerita kepada koran La Repubblica. Tak disebutkan nama pemberi informasi, namun memberikan cerita sangat detail hingga soal adanya tiga kubu di Inter: Italia, Amerika Selatan, dan Balkan.

Dalam laporan La Repubblica, Piero Ausilio disebut berafiliasi dengan kubu Balkan dan ingin menjual Icardi ke Juventus. Presiden Inter Steven Zhang ada di pihak Icardi dan ngotot mempertahankan meski tanpa ban kapten. Beppe Marotta disebut berada di tengah untuk menenangkan semua pihak.




(ran/yna)

Hide Ads