Nicolo Zaniolo kembali harus menepi karena cedera anterior cruciate ligament (ACL) pada lutut kirinya. Carlo Ancelotti pun memberi saran agar dirinya berganti posisi di masa depan.
Di usianya yang baru 21 tahun, Zaniolo sudah harus menderita cedera parah sebanyak dua kali. Sebelumnya, ia menderita cedera ACL di lutut kanannya sewaktu membela AS Roma melawan Juventus pada Januari lalu.
Sempat absen selama enam bulan, Zaniolo baru tampil lagi di bulan Juli, saat Serie A kembali bergulir seusai lockdown. Namun cedera yang sama kembali dideritanya dua bulan berselang, kali ini di kaki kirinya. Hal itu usai ia bertabrakan dengan Donny van de Beek saat membela Timnas Italia melawan Belanda, Selasa (8/9) dini hari WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Akibatnya, ia pun harus menjalani operasi dan diperkirakan baru bisa merumput lagi tahun depan. Saat bermain, Zaniolo dikenal sebagai gelandang serang yang agresif dan memiliki kecepatan serta teknik dribel yang mumpuni.
Ia juga tajam di depan gawang, dengan catatan 14 gol dan 6 assist selama 69 kali membela Roma. Hal ini yang membuat pemain lawan cenderung bermain keras untuk menghentikannya.
Melihat kondisi yang diderita Zaniolo, Ancelotti pun turut prihatin. Apalagi Zaniolo merupakan salah satu bintang muda harapan Italia.
![]() |
Oleh karena itu, Ancelotti memberi sejumlah saran. Pria yang pernah berseragam Roma semasa bermain itu memberi masukan agar Zaniolo bermain lebih ke dalam, seperti yang pernah dilakukannya dulu di era 80-an.
"Saya akan menelepon Zaniolo dalam beberapa hari ke depan untuk menghiburnya. Saya jamin dia akan kembali dengan lebih kuat," kata Don Carlo kepada La Gazzetta dello Sport.
"Saya juga pernah cedera seperti itu 40 tahun yang lalu, tapi dunia medis sudah lebih maju sekarang ketimbang dulu, dan teknik rehabilitasi juga terus membaik."
![]() |
"Zaniolo memiliki teknik bermain yang luar biasa dan dia bisa melakukan apapun yang dia mau. Saya tidak akan mengesampingkan kemungkinan dia bisa bermain lebih ke dalam seperti yang saya lakukan dulu dan menjadi gelandang hebat," jelas pelatih Everton itu.
Sempat bermain di lini depan sewaktu muda, Ancelotti kemudian dikenal sebagai deep-lying playmaker saat di AC Milan. Ia pun disebut sebagai pendahulu Demetrio Albertini dan Andrea Pirlo yang juga bermain di posisi serupa bersama Rossoneri.
Mungkinkah saran Ancelotti akan diikuti oleh Zaniolo?
Baca juga: Zaniolo Dihantui Deja Vu Cedera Ronaldo |
(adp/raw)