Maurizio Sarri dipecat Juventus hanya semusim setelah ditunjuk. Eks pelatih top Italia Arrigo Sacchi menilai Sarri sudah keliru sejak awal.
Sarri ditunjuk Juventus menggantikan Massimiliano Allegri pada akhir 2018/19. Mengusung Sarriball, Bianconeri tampil kurang menggigit meski berhasil mempertahankan Scudetto untuk kesembilan kalinya beruntun.
Cristiano Ronaldo cs menyudahi Serie A musim lalu dengan perolehan 83 poin, jumlah poin terendah Juventus sejak 2012. Selain itu, Juventus melangkah mundur setelah hanya finis di babak 16 besar kemudian dikalahkan Lazio di final Coppa Italia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu alasan di balik pemecatan Sarri adalah pemain-pemain Juventus tidak menyukai taktiknnya. Bagi Sacchi, Sarri seperti bunuh diri dengan menerima tawaran membesut La Vecchia Signora.
"Saya bilang langsung kepada dia bahwa ini adalah bunuh diri, karena tidak mungkin para pemain seperti itu akan cocok dengan gaya permaian sepakbola dia," ungkap Sacchi dikutip Football-Italia.
"Dia toh juga kurang beruntun karena terserang pneumonia ketika pramusim, yang semakin membatasi kemampuannya untuk benar-benar mengasah taktiknya dalam latihan selama berminggu-minggu itu," simpul peraih dua medali juara Liga Champions bersama AC Milan itu.
Setelah pemecatan Sarri, Juventus kemudian merekrut mantan pemainnya Andrea Pirlo. Bersama Pirlo, Juventus meraih kemenangan dan sekali seri dalam dua pertandingan pertamanya di Liga Italia.
Juventus kini menempati peringkat kedelapan klasemen sementara dengan empat poin, terpaut lima poin dari Atalanta di puncak. Usai jeda internasional, Juventus akan menghadapi Crotone pada 17 Oktober.
(rin/ran)