Kaka suka dengan apa yang dilihatnya di skuad AC Milan saat ini, dengan perpaduan pemain muda dan pemain senior berpengalaman. Ia tak mau Milan jadi seperti Arsenal.
Skuad Milan saat ini berisikan kombinasi pemain yang lebih senior dan penuh pengalaman seperti Zlatan Ibrahimovic (39 tahun), Hakan Calhanoglu (26), dan Simon Kjaer (31).
Di sisi lain, banyak pula barisan pemain muda di tim. Sebut saja Rafael Leao (21 tahun), Alexis Saelemaekers (21), Sandro Tonali (21), Brahim Diaz (21), Franck Kessie (23), Diogo Dalot (21), sampai ke Gianluigi Donnarumma (21).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bermodal komposisi tersebut, AC Milan melewati tiga laga awal di Serie A musim ini dengan hasil 100 persen. Milan menjadi satu dari dua tim yang sapu bersih tiga kemenangan dari tiga giornata awal.
Strategi Rossoneri mengenai komposisi pemain dalam skuadnya ini dapat apresiasi positif dari Kaka. Salah satu mantan ikon Milan itu tak mau Milan kelewat fokus pada regenerasi atau pengembangan pemain muda tapi justru seret prestasi.
"Mereka punya campuran para pemimpin dan anak-anak muda. Ketika saya tiba, saya masih muda dan menemukan struktur sama persis yang membantu saya. Penting untuk melanjutkannya," katanya kepada La Gazzetta dello Sport yang dilansir MilanNews.it.
"Tampaknya dana Elliot (Management Corporation, pemilik Milan) sudah digunakan pada jalan yang tepat, jalur yang dijaga CEO (Ivan) Gazidis. Kinerja Maldini dan sebelum itu oleh Boban juga sama pentingnya. Saya suka para pemain muda Milan, tapi belajar dari yang lebih berpengalaman juga penting. Tanpa sosok-sosok yang dulu saya temui, saya takkan jadi pemain hebat di Milanello."
"Apa para pemain muda tak cukup? Itu terlihat jelas. Pikirkan saja modelnya Arsenal. Bagus, tapi mereka tak banyak memenangi gelar apa-apa selama beberapa tahun. Kami harus lebih konkret. Buat saya memang harus begitu: para pemain dengan mental pemimpin dan para pemain muda dengan kualitas untuk masa depan," tutur Kaka.
(krs/rin)