Zlatan Ibrahimovic sudah merasakan bermain bersama AC Milan di dua periode berbeda. Penyerang 39 tahun itu pun membeberkan perbedaan di antara keduanya.
Ibrahimovic pertama kali bermain di San Siro pada musim 2010. Kala itu, dia dipinjamkan Barcelona ke Milan hingga akhirnya dipermanenkan di akhir musim, setelah berhasil mengantarkan Rossoneri meraih Scudetto 2010/2011.
Petualangan Ibrahimovic di Milan berakhir setelah dirinya dilepas ke Paris-Saint Germain pada musim panas 2012. Selanjutnya, penyerang Swedia itu melanjutkan kariernya di Manchester United (2016-2018) dan LA Galaxy (2018-2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Pada awal tahun 2020, Zlatan Ibrahimovic balik lagi membela AC Milan. Sejak saat itu hingga sekarang, dia menjadi pemain andalan Il Diavolo Rosso dan sudah mencatatkan 22 gol dari 30 penampilan di semua kompetisi.
Ibrahimovic sendiri mengaku senang bisa kembali lagi bermain buat Milan. Dia menilai ada yang berbeda dengan kondisi Rossoneri yang dulu pernah dia bela 10 tahun lalu dengan saat ini.
Di mata Ibrahimovic, tantangan Milan saat ini jauh lebih sulit lantaran timnya tengah berupaya bangkit ke puncak setelah sekian lama berkutat di papan tengah. Hal itu berbanding terbalik dengan klub yang sama sepuluh tahun lalu, ketika masih berstatus penantang juara.
"Pertama kali saya datang ke Milan, saya datang ke klub yang memperebutkan gelar. Ketika datang untuk kedua kalinya, saya dalam situasi membawa klub dan tim kembali ke puncak," kata Ibrahimovic, dikutip dari Football Italia.
"Itu tantangan yang berbeda, tapi ini tantangan yang saya suka karena ketika mereka mengatakan itu terlalu sulit, hampir tidak mungkin, di situlah saya muncul dan di situlah saya merasa hidup," ujar Zlatan Ibrahimovic terkait perbedaan AC Milan zaman dulu dan saat ini.
(bay/aff)