Andrea Pirlo mengomentari dugaan pelanggaran aturan COVID-19 yang dilakukan Cristiano Ronaldo. Dia menilai bintang Juventus itu tidak bersalah. Apa alasannya?
Ronaldo diduga melanggar aturan virus Corona karena melakukan perjalanan ke Courmayeur, Italia, Rabu (27/1/2021). Dia pergi ke sana untuk merayakan ulang tahun kekasihnya, Georgina Rodriguez.
Ronaldo dan Georgina menghabiskan waktu mereka di salah satu hotel di Courmayeur, 150 km barat laut dari Turin. Keduanya lalu bermain ski bersama, sebelum memutuskan pulang ke Turin keesokan harinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Perjalanan ke provinsi Aosta yang menaungi Courmayeur saat ini sedang dilarang. Wilayah di kaki gunung Mont Blanc itu termasuk zona oranye, yang berarti ada risiko penularan menengah-tinggi.
Kepolisian setempat pun sedang menginvastigasi kejadian tersebut. Cristiano Ronaldo bisa dijatuhi sanksi sebesar 400 euro (Rp 6,8 juta) hingga 1000 euro (Rp 17 juta) apabila dinyatakan bersalah.
Kasus dugaan pelanggaran yang dilakukan Ronaldo itu turut mendapat sorotan Andrea Pirlo. Pelatih Juventus tersebut mengakui jika pemain 35 tahun itu diberi waktu libur olehnya pada saat kejadian tersebut.
Dalam pandangan Pirlo, Ronaldo tidak bersalah atas keputusannya untuk berlibur ke Courmayeur. Menurutnya, setiap orang bebas melakukan apa saja dalam kehidupan pribadinya dan bertanggung jawab atas segala yang dilakukannya.
"Cristiano mendapatkan jatah libur dan di dalam kehidupan pribadinya, setiap orang bebas melakukan apa saja yang menurut mereka pantas dilakukan," kata Pirlo, dilansir dari Sportes.
"Ketika para pemain ada di sini, saya bisa mengontrol mereka. Di saat mereka meninggalkan markas olahraga, mereka menjadi warga bebas dan setiap orang memikul tanggung jawab masing-masing," ujar Andrea Pirlo menanggapi dugaan pelanggaran Cristiano Ronaldo.