Keisuke Honda buka-bukaan soal situasi di klub ketika dia masih jadi pemain AC Milan. Dia mengungkap ada beberapa pemain yang tidak bekerja maksimal.
Honda berseragam Rossoneri pada 2014-2017. Bersama Milan, pemain asal Jepang itu mencatatkan 92 kali penampilan di semua kompetisi dengan menyumbang 11 gol dan 16 assist.
Honda menyebut kalau kondisi finansial yang terpuruk saat itu membuat Milan kesulitan merekrut pemain bintang. Dia juga mengeluhkan seringnya Milan gonta-ganti pelatih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Klub tidak punya uang untuk membeli pemain top, jadi banyak pemain 'normal' yang dapat kesempatan untuk memakai seragam ini," ujar Honda kepada La Gazzetta dello Sport seperti dilansir Football Italia.
Baca juga: Milan Ingin Permanenkan Tomori |
"Milan juga tidak punya strategi, karena setiap tiga bulan rasanya seperti ada pelatih baru. Mustahil untuk dapat hasil dengan cara itu."
"Pippo Inzaghi merupakan pelatih saat itu dan masih terlalu dini untuknya mengambil peran itu. Ada beberapa pemain bagus, seperti Ignazio Abate dan Giacomo Bonaventura."
"Kami sering bicara soal harus berusaha lebih keras, tapi beberapa tidak paham, jadi Inzaghi sebagai pelatih harus bertanggung jawab," ucapnya.
Honda kemudian menyebut dua nama yang dinilainya ogah-ogahan. Salah satunya adalah Mario Balotelli.
"Mario punya talenta luar biasa, tapi tidak pernah melakukan apa pun untuk meningkatkan diri. Saya ingin mengubah kebiasaan sehari-harinya, bilang kepadanya agar percaya kepada saya, kalau dia ingin jadi yang terbaik, dia harus berlatih keras," kata Honda.
"Dia melihat saya dan besoknya dia datang 40 menit lebih awal untuk latihan di gym. Juga sehari setelahnya. Di hari ketiga, dia bosan. Itulah Mario."
"Dia bukan satu-satunya. (Alessio) Romagnoli juga saat itu tidak berlatih 100 persen. Dia seharusnya lebih percaya kepada diri sendiri dan punya filosofi berbeda," ucapnya.
Setelah meninggalkan AC Milan, Keisuke Honda berpetualang ke sejumlah klub. Kini gelandang berusia 34 tahun itu merumput di Liga Azerbaijan bersama Neftci PFFK.
(nds/aff)