.webp)
Juventus hampir pasti tak akan bisa mempertahankan gelar Serie A musim ini. Kini finis di posisi kedua menjadi incaran akhir.
Dilatih Andrea Pirlo, performa Juventus menurun dibandingkan musim lalu. Tak pernah sekalipun mereka merasakan puncak klasemen. Hingga pekan ke-33, Bianconeri baru mengumpulkan 66 poin, tertinggal 13 poin dari Inter Milan di posisi teratas.
Dengan menyisakan lima laga, menyalip Inter bisa dibilang mustahil dilakukan Juventus, meski secara matematis masih bisa. Alasannya, perbedaan konsistensi antara kedua tim begitu terasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Inter tak pernah kalah di 17 laga terakhir, 13 di antaranya berakhir kemenangan. Sementara di periode yang sama, Juventus sudah menelan kekalahan 4 kali dan hanya menang 10 kali.
Oleh sebab itu, target realistis adalah finis sebagai runner-up di akhir musim. Peringkat kedua saat ini, Atalanta, hanya unggul dua poin dari Juventus. Kesempatan pun masih terbuka lebar.
"Kami kecewa dengan hasil di Florence (ditahan 1-1 oleh Fiorentina pekan lalu), kami harus tampil lebih baik supaya bisa pulang membawa tiga poin," kata bek Juventus Matthijs de Ligt kepada Sky Sport Italia.
"Kamu perlu meningkatkan intensitas permainan, lebih berani menguasai bola. Kami juga harus bertahan dengan lebih baik."
"Kami awalnya berpikir soal scudetto, namun sekarang targetnya adalah finis di urutan kedua. Kamu masih kuat dan harus punya target tinggi. Fokus kami sekarang di posisi kedua," jelas bek berpaspor Belanda itu.
Juventus selanjutnya akan berhadapan dengan tuan rumah Udinese di Friuli, Minggu (2/5/2021) pukul 23.00 WIB.
