Jatuh Bangun Conte Bawa Inter Raih Scudetto

Jatuh Bangun Conte Bawa Inter Raih Scudetto

Putra Rusdi K - Sepakbola
Senin, 03 Mei 2021 05:50 WIB
MILAN, ITALY - FEBRUARY 14: Lautaro Martinez of FC Internazionale celebrates with team mates and Antonio Conte, Head Coach of FC Internazionale after scoring their sides third goal during the Serie A match between FC Internazionale  and SS Lazio at Stadio Giuseppe Meazza on February 14, 2021 in Milan, Italy. Sporting stadiums around Italy remain under strict restrictions due to the Coronavirus Pandemic as Government social distancing laws prohibit fans inside venues resulting in games being played behind closed doors. (Photo by Marco Luzzani/Getty Images)
Antonio Conte harus jatuh bangun bawa Inter Milan raih Scudetto. (Foto: Getty Images/Marco Luzzani)
Milan -

Antonio Conte menyebut Scudetto dengan Inter Milan salah satu pencapaian paling berkesan di kariernya. Ia harus jatuh bangun membawa Si Ular meraih gelar.

Inter memastikan menyegel gelar Liga Italia 2020/2021. Kepastian tersebut didapat usai saingan terdekat mereka, Atalanta, bermain imbang 1-1 di markas Sassuolo, Mapei Stadium, Minggu, (2/5/2021) malam WIB.

Dengan empat laga tersisa, Atalanta yang mengumpulkan 69 poin sudah tak mungkin mengejar Si Ular yang kukuh di puncak klasemen dengan 82 angka. Poin maksimal La Dea cuma bakal menyentuh 81 poin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Scudetto musim ini merupakan gelar Liga Italia ke-19 bagi Si Ular, atau yang pertama dalam 11 tahun. Terakhir kali, La Beneamata menjadi juara Liga Italia pada 2010 silam.

Keberhasilan Inter mengakhiri puasa gelar Liga Italia ini tak lepas dari tuah tangan dingin sang pelatih Antonio Conte. Conte hanya butuh dua musim untuk membawa Inter meraih Scudetto sejak ditunjuk menukangi Nerazzurri pada 2019.

ADVERTISEMENT

Meski demikian, Conte menyebut menukangi Inter adalah sesuatu yang sulit. Itu bahkan dirasakan pelatih 51 tahun ini sejak pertama memutuskan membesut Inter.

Kehadiran Conte di Giuseppe Meazza sempat ditolak beberapa pihak. Pasalnya, ia begitu lekat dengan rival Inter, Juventus, karena pernah bermain dan melatih di sana.

Kesulitan lainnya yang dialami Conte saat melatih Inter adalah soal materi pemain. Menurutnya, Inter tak punya pemain yang memadai untuk berprestasi di awal kedatangannya. Di musim terakhir sebelum hadirnya Conte, Inter hanya mampu finis di posisi keempat pada Serie A 2018/2019.

Conte harus bekerja keras untuk membangun Inter menjadi tim juara. Perjuangannya tersebut membuat gelar Scudetto Inter ini menjadi salah satu yang paling berkesan dalam kariernya.

"Saya menempatkan ini di antara kesuksesan terpenting dalam karir saya. Ini sulit, karena bukanlah pilihan yang mudah bagi saya untuk datang ke Inter saat tim tidak kompetitif atau memiliki sumber daya untuk bisa mencapai sesuatu," ujar Conte dikutip dari Football Italia.

"Ditambah saya pergi ke klub yang menjadi rival Juventus. Saya bermain selama bertahun-tahun dan mendominasi liga. Ada banyak hal negatif yang saya alami.

"Saya merespon tantangan ini dengan semangat yang besar. Saya pikir kerja keras membayar semua pengorbanan itu," jelasnya.




(pur/adp)

Hide Ads