Diberitakan Sky Sport Italia, perubahan ini akan mereduksi jumlah peserta, dari 78 klub menjadi 40 klub saja. Sebelumnya, klub-klub dari Serie C dan Serie D masih bisa berpartisipasi sejak babak awal.
Perubahan ini diambil agar klub-klub papan atas, terutama Serie A, bisa tampil lebih serius dan mengerahkan kekuatan terbaik sejak awal. Selain itu, dengan hanya diisi klub-klub di dua divisi teratas, diharapkan laga-laga yang digelar bisa lebih menarik untuk disiarkan.
Biasanya, klub-klub Serie A baru akan tampil sejak babak ketiga, itu pun hanya 12 tim. Sedangkan 8 tim sisanya langsung lolos ke babak 16 besar. Penentuan siapa yang berhak langsung ke 16 besar diambil berdasarkan posisi di klasemen akhir pada musim sebelumnya.
Namun dengan format baru ini, 12 tim Serie A akan ikut bertanding sejak babak awal, bersama dengan klub-klub Serie B. Namun bagaimana bagan lengkap Coppa Italia musim depan, sejauh ini masih belum ada kejelasan.
Keputusan untuk mengubah format ini mendapat tentangan. Francesco Ghirelli selaku presiden Lega Pro, operator yang menjalankan Serie C, menyatakan ketidaksukaannya dan menyebut pihaknya akan mengajukan protes resmi.
Penghapusan klub-klub Serie C dan Serie D dari Coppa Italia diyakini hanya akan menghilangkan kesempatan klub-klub kecil untuk untuk mendapat pemasukan, selain juga peluang untuk memberi efek kejut pada klub-klub papan atas.
Selama ini, fenomena giant killing memang jarang terjadi di Coppa Italia, namun bukannya tak ada. Pada musim 2015/16, ada Alessandria, klub Serie C yang berhasil menjejakkan kaki hingga babak semifinal.
Untuk musim ini, Coppa Italia sudah memasuki babak final, yang akan mempertemukan Atalanta vs Juventus pada 19 Mei mendatang. (adp/bay)