Akhir 'Monopoli' Juventus

Akhir 'Monopoli' Juventus

Afif Farhan - Sepakbola
Selasa, 11 Mei 2021 17:00 WIB
TURIN, ITALY - MAY 09: Cristiano Ronaldo of Juventus looks dejected during the Serie A match between Juventus  and AC Milan at  on May 09, 2021 in Turin, Italy. Sporting stadiums around Italy remain under strict restrictions due to the Coronavirus Pandemic as Government social distancing laws prohibit fans inside venues resulting in games being played behind closed doors. (Photo by Valerio Pennicino/Getty Images)
Akhir 'Monopoli' Juventus (Getty Images/Valerio Pennicino)
Turin -

Sembilan musim terakhir, Juventus 'memonopoli' Liga Italia. Musim ini, dominasi itu runtuh dan musim depan bisa saja Si Nyonya Tua makin kepayahan.

The monopoly is over, begitu tulis headline media asal Spanyol, Marca yang menggambarkan Juventus. Sebab, Inter Milan yang mampu meraih titel Scudetto musim ini.

Inter Milan dipastikan kukuh di puncak klasemen Liga Italia alias berhasil mengunci gelar juara Liga Italia musim ini pada pekan ke-34. Pupus sudah harapan Juventus, meraih asa 10 musim jadi juara berturut-turut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Juventus sendiri musim ini tak cuma gagal mempertahankan Scudetto. Namun, juga terancam turun kasta bermain di Liga Europa musim depan.

Juventus sementara terlempar ke posisi lima dengan 69 poin hingga pekan ke-35. Milan di posisi ketiga dengan 72 poin sama seperti Atalanta di posisi kedua. Napoli ada di tempat keempat dengan 70 poin.

ADVERTISEMENT

Di tiga laga sisa, kemenangan bak harga mati buat Juventus. Sembari berharap, pesaing-pesaingnya juga tergelincir.

Juventus' Adrien Rabiot squats on the pitch during a Serie a soccer match between Atalanta and Juventus, in Bergamo stadium, Sunday, May 18, 2021. (Stefano Nicoli/LaPresse via AP)Musim ini bukan musimnya Juventus (AP/Stefano Nicoli)

Namun, mimpi buruk buat Juventus tak cuma sampai musim ini habis. Musim depan, Juventus bisa saja kembali mengalami mimpi buruk yang sama!

Inter Milan di tangan Antonio Conte terus matang. AC Milan pun mampu meledek dengan banyak mengandalkan pemain muda.

Napoli dan Atlanta juga terus menjadi kuda hitam yang berbahaya. Jangan lupakan, musim depan ada Jose Mourinho yang melatih AS Roma dan mampu jadi pesaing di papan atas.

LONDON, ENGLAND - MARCH 04: Jose Mourinho, Manager of Tottenham Hotspur reacts during the Premier League match between Fulham and Tottenham Hotspur at Craven Cottage on March 04, 2021 in London, England. Sporting stadiums around the UK remain under strict restrictions due to the Coronavirus Pandemic as Government social distancing laws prohibit fans inside venues resulting in games being played behind closed doors. (Photo by Neil Hall - Pool/Getty Images)Jose Mourinho kembali ke Liga Italia (Getty Images/Pool)

Juventus harus berbenah. Andrea Pirlo nasibnya di ujung tanduk, yang mana sudah berhembus kabar kalau dirinya akan dipecat.

Belum lagi, nasib Cristiano Ronaldo belum jelas. Jika Juventus finis di level Liga Europa, maka bisa saja CR7 pindah klub demi bisa bermain di Liga Champions musim depan.

Si Nyonya Tua memang punya banyak pemain muda berpotensi. Namun tampaknya, polesan Pirlo dinilai belum maksimal.

Juventus harus berbenah. Perombakan skuad harus dilakukan, demi bisa kembali bertaring di musim depan.

(aff/krs)

Hide Ads