Jose Mourinho sudah mengetahui seluk-beluk AS Roma sebelum bersedia menerima tawaran untuk bergabung. Mourinho tak khawatir dengan tekanan di klub barunya itu.
Pelatih asal Portugal itu ditunjuk sebagai pelatih baru Roma mulai musim depan, hanya sekitar dua pekan setelah diberhentikan Tottenham Hotspur. Mourinho menggantikan Paulo Fonseca, yang dipastikan angkat kaki di akhir 2020-21.
Itu akan menandai comeback Jose Mourinho ke Serie A sejak meninggalkan Inter Milan pada 2010. Namun, di Roma Mourinho dihadapkan pada tantangan yang tidak gampang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelatih berjuluk the Special One ini dituntut untuk mengembalikan Giallorossi ke papan atas. Sejak finis ketiga pada 2017-18, Roma belum lagi finis empat besar termasuk di musim ini karena masih tertinggal 12 poin dari Napoli (4) dengan sisa tiga laga.
"Ketika saya membuat keputusan penting, saya memastikan kalau saya memiliki seluruh informasi yang saya butuhkan," ungkap Mourinho kepada XTB, yang dikutip Football-Italia.
"Ini adalah taktik terbaik karena mustahil membuat keputusan tanpa mengetahui seluruh detail dan membutuhkan waktu untuk memahaminya. Saya tidak pernah membiarkan suara-suara dari luar memengaruhi keputusan saya," sambung dia.
"Tekanan itu selalu ada di sepakbola. Kami fokus pada hal-hal dasar dan persiapan kami dan menjaga atmosfer agar tetap menyenangkan tapi berkomitmen dan profesional," kata mantan pembesut Inter Milan ini.
"Bagi saya, setiap pertandingan punya tekanannya sendiri karena pertandingan itu berarti banyak hal yang berbeda. Ada tekanan dengan sebuah pertandingan derby, semifinal, final untuk memenangi trofi dan tiga poin untuk naik di klasemen dan tidak kehilangan posisi Anda," simpul Jose Mourinho usai jadi pelatih AS Roma.
(rin/pur)