Para pemain Inter Milan menolak untuk mengikhlaskan dua bulan gajinya. Pun dengan penundaan pembayaran untuk dimasukkan ke neraca anggaran musim depan.
Menurut laporan La Repubblica, tidak ada kesepakatan kolektif atau individu tentang gaji. Tak satu pun pemain, pelatih, sampai eksekutif Inter menerima desakan presiden Steven Zhang untuk merelakan gaji dua bulan dari kontrak untuk musim saat ini.
Dialog antara pemilik, anggota, dan manajer sejauh ini berlangsung baik, tetapi para anggota Inter secara informal menegaskan kembali keinginan untuk menuntut apa yang menjadi hak. Ide pembayaran dua bulanan dialihkan ke anggaran berikutnya juga belum bisa menjadi solusi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Manajemen Inter sejatinya tidak menekan para pemain untuk menerima solusi yang diajukan oleh pemiliknya. Seluruh jajaran klub juga belum mau membahas kontrak baru sampai Suning Grup selaku pemilik mendapatkan titik terang soal dana talangan.
Inter cuma punya waktu sampai 30 Mei 2021 untuk membereskan masalah gaji yang tertunggak agar bisa melakukan pendaftaran kompetisi musim berikutnya berdasarkan syarat FIGC. Laporan La Repubblica, yang ikut dikutip oleh fcinter1908.it, juga menyebut bahwa Inter Milan telah meminta bantuan dana dari bank investasi Goldman Sachs.
"Saya tidak bisa campur tangan untuk menemukan kesepakatan antara kedua pihak. Bagaimanapun, kami berada pada tahap akhir. Komitmen harus dihormati di akhir musim," kata Presiden FIGC, Gabriele Gravina.
Nominal pinjaman yang bakal berasal dari Amerika Serikat itu diharapkan bisa mencapai 200 juta euro atau Rp 3,4 triliun. Demi menghindari permasalahan teknis, transfer uang dari dana ke perusahaan induk Inter perlu dilakukan setidaknya satu minggu sebelum tenggat waktu.
Menurut ulasan Nikkei, kekhawatiran mengenai neraca keuangan Suning sebetulnya sudah muncul sejak 2019. Utang Suning tumbuh cepat dari 25 miliar yuan pada 2010 menjadi 149,71 miliar yuan pada 2019.
Pandemi menambah derita bisnis ritel Suning. Hal itu karena Suning.com mengalami penurunan pendapatan operasional sebesar 4 persen dan kerugian bersih sepanjang 2020 sebesar 3,9 miliar yuan.
Penurunan jelas terjadi karena pencatatan laba tertinggi Suning adalah 9,8 miliar yuan sebelumnya.
Bersamaan dengan kabar memburuknya keuangan Suning Group, sosok Zhang Jindong, ayah dari presiden Inter, juga disebut akan digantikan sebagai petinggi di Suning Group.
(ran/mrp)