Jose Mourinho segera memulai eranya di AS Roma. Mourinho dituntut untuk mengembalikan Giallorossi kembali ke papan atas dan bisa bersaing untuk memenangi trofi.
Mourinho kembali ke Italia sejak meninggalkan Inter Milan pada 2010. The Special One berlabuh di Olimpico usai menyetujui pinangan Roma untuk menggantikan Paulo Fonseca.
Performa Roma memang tidak cukup konsisten dalam beberapa musim terakhir. Setelah ajeg finis tiga besar selama lima musim beruntun, Serigala Ibukota merosot dengan nangkring di posisi enam Liga Italia 2018/19, lalu kelima pada musim berikutnya, dan terjerembab ke peringkat tujuh pada 2020/21.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu Mourinho nyaris tidak pernah gagal memberikan gelar juara pada klub-klub yang dibesutnya. Hanya saat melatih Tottenham Hotspur, Mourinho nihil trofi usai dipecat sebelum gelaran final Piala Liga Inggris.
"Roma tidak menginginkan kesuksesan langsung, tapi mereka menginginkan sebuah proyek berkelanjutan untuk masa depan, bekerja dengan gairah. Itulah mengapa saya di sini," kata Mourinho di jumpa pers perkenalannya sebagai pelatih baru Roma.
"Sekarang waktunya untuk bekerja dengan staf saya, kotanya hebat, tapi bukan alasan mengapa saya di sini karena saya bukan sedang liburan," sambung dia dilansir Football-Italia.
"Anda selalu membicarakan tentang titel juara, kami membicarakan tentang rencana dan pekerjaan. Memang mudah menjanjikan sebuah titel juara, tapi realitanya berbeda. Kami membicarakan tentang rencana dan tentang meningkat."
"Anda membicarakan tentang titel juara, kami membicarakan tentang rencana-rencana. Para pemilik klub tidak mau hanya sukses saja, mereka ingin agar klub bisa kompetitif dan bisa terus bersaing, yang mana lebih sulit. Kami akan bekerja dan kami akan mencapai sebuah titel juara," Mourinho menambahkan.
(rin/adp)