Gianluigi Buffon membela Andrea Pirlo usai dianggap gagal di Juventus pada musim 2020/2021. Pirlo menjadi korban kesuksesan Juve selama ini.
Pirlo ditunjuk sebagai pelatih Bianconeri untuk menggantikan Maurizio Sarri yang dipecat pada akhir 2019/20. Di bawah arahan mantan gelandang top Italia itu, Juventus 'cuma' memenangi dua trofi: Coppa Italia dan Piala Super Italia.
Si Nyonya Tua lagi-lagi kesulitan di Eropa setelah secara mengejutkan didepak Porto pada babak 16 besar Liga Champions. Sedangkan di kompetisi domestik, Cristiano Ronaldo dkk gagal mempertahankan Scudetto untuk kali kesepuluh bahkan mesti mati-matian sebelum bisa finis di posisi empat klasemen Liga Italia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alhasil, Pirlo diberhentikan semusim lebih awal dari kontraknya yang seharusnya berakhir pada 2021. Akan tetapi, lebih jauh lagi Andrea Pirlo seakan belum mampu membuktikan keraguan.
Sedari awal penunjukan Pirlo dipertanyakan karena si pelatih tidak memiliki pengalaman yang cukup untuk membesut klub sebesar Juventus. Pirlo menerima tawaran itu hanya setelah sebulan menangani tim Juventus U23.
Buffon meyakini kritik kepada Pirlo tidak sepenuhnya adil. Pirlo layak diapresiasi karena menghadirkan trofi juara bagi Juventus serta meloloskan mereka ke Liga Champions musim depan.
Baca juga: Buffon Masih Membidik Piala Dunia 2022 |
"Kupikir memang sudah diprediksi untuk membayangkan Pirlo menghadapi berbagai masalah di bulan-bulan awal musim, tapi pada fase akhir musim lalu, dia telah membuktikan diri sebagai pelatih sejati," cetus Buffon kepada La Gazzetta dello Sport.
"Klub lain akan merayakan apa yang dia capai pada musim lalu. Musim lalu dianggap sebagai musim yang negatif karena kami sudah memenangi sembilan titel juara, tapi apa itu kesalahan kami?" ceplos kiper berusia 42 tahun itu.
Buffon akhirnya meninggalkan Juventus untuk bergabung dengan mantan klubnya, Parma usai 20 tahun. Juventus sendiri 'balikan' dengan Massimiliano Allegri, yang diangkat untuk menggantikan Andrea Pirlo.
(rin/raw)