Edin Dzeko punya beban tak ringan di pundaknya karena datang ke Inter Milan sebagai pengganti Romelu Lukaku. Tapi Dzeko kalem saja soal itu.
Edin Dzeko didatangkan Inter Milan dari AS Roma musim panas ini. Penyerang 35 tahun itu diplot untuk menggantikan peran Romelu Lukaku yang pindah ke Chelsea.
Bukan tugas mudah buat Dzeko untuk meneruskan tugas Lukaku. Musim lalu Lukaku adalah sosok esensial buat keberhasilan Nerazzurri memenangi Serie A, mencetak 24 gol dari 36 penampilan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara penampilan Dzeko naik-turun dalam empat musim terakhir, sejak menjadi top skor Serie A dengan 29 gol pada 2016/2017. Ia membuat 16 gol di musim berikutnya, lalu hanya sembilan gol, tampil tajam lagi di musim 2019/2020 dengan 16 gol, dan menurun musim lalu karena cuma bikin tujuh gol.
"Dia (Lukaku) sudah memberikan banyak hal buat Inter dalam dua musim terakhir. Dia memenangi Scudetto dan sudah melakukan banyak hal," ungkap Edin Dzeko kepada Amazon Prime dikutip Football Italia.
"Tapi saya tak merasakan tekanan, saya cuma memikirkan soal Inter dan membantu tim," imbuhnya.
Sejauh ini, Dzeko sudah bikin satu gol dari tiga pertandingan Liga Italia bareng Inter Milan. Punya pengalaman indah berduet bersama penyerang Argentina, Sergio Aguero, di Manchester City, kini pemain asal Bosnia & Herzegovina itu antusias bekerja sama dengan Lautaro Martinez.
"Pemain-pemain tangguh selalu bermain bersama dan saya menjalani masa-masa indah bareng Aguero," sambungnya.
"Kalau saya dan Lautaro di sini bisa melakukan apa yang dahulu saya dan Aguero lakukan, saya akan senang. Lautaro adalah pemain bagus dan kami berharap bisa melakukan hal-hal besar buat Inter," imbuh Edin Dzeko.
(raw/rin)