Juventus tampaknya masih berusaha move on sepeninggal Cristiano Ronaldo. Si Nyonya Tua bahkan harus berkutat di zona degradasi Liga Italia untuk sementara.
Sebelum balik ke Manchester United, Ronaldo masih sempat menjalani satu laga buat Juventus sebagai pemain pengganti. Saat itu gol CR7 ke gawang Udinese dianulir dalam skor akhir 2-2.
Laga itu sekaligus mengakhiri masa Ronaldo dengan Juventus, yang ia lewati dengan torehan dua titel Serie A, dua titel Piala Super Italia, dan satu Coppa Italia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Juventus, Ronaldo juga sudah mencetak 101 gol dari 134 penampilan. Termasuk di antaranya 81 gol dari 91 laga Serie A.
Gol-gol itu turut membuat Cristiano Ronaldo rutin bersaing di daftar topskor Liga Italia. Di musim 2020/2021, Ronaldo bahkan jadi Capocannoniere usai bikin 29 gol.
Itu bukanlah musim tersuburnya di Serie A karena di musim sebelumnya megabintang asal Portugal tersebut bahkan mencetak 31 gol -- walaupun masih kalah dari 36 gol Ciro Immobile.
Di musim 2019/2020 pula Cristiano Ronaldo menjadi pemain tersubur dalam sejarah Juventus pada laga-laga kompetitif di satu musim lewat total 37 gol. Tepat di bawahnya ada Felice Placido Borel II dengan 36 gol di musim 1933/1934 lampau.
Selepas kepergian Ronaldo dari Juventus, bek veteran Giorgio Chiellini menegaskan masih ada Paulo Dybala yang akan jadi mesin gol dan inspirator si Nyonya Tua. Tapi sejauh ini hal itu belum sepenuhnya terbukti.
Dybala memang bisa bikin 2 gol dan 2 assist dalam empat laga Juventus di seluruh ajang musim ini -- termasuk 1 gol dan 2 assist di Serie A. Di sisi lain, ia belum bisa menginspirasi La Vecchia Signora bangkit.
Baca juga: Juventus Memble |
Di awal musim 2021/2022, Juventus baru satu kali meraih kemenangan yakni di ajang Liga Champions lawan Malmo dengan skor 3-0. Sementara di Serie A, empat laga sudah dilewati tanpa satu kemenangan pun. Tiga di antanya dilalui pasca-Ronaldo.
Setelah seri lawan Udinese, ketika gol Cristiano Ronaldo dianulir, Juventus secara berturut-turut kalah 0-1 dari Empoli, kalah 1-2 dari Napoli, dan imbang 1-1 lawan AC Milan di laga-laga Serie A Liga Italia.
Rentetan hasil negatif tanpa kemenangan itu membawa Juventus berkutat di posisi ke-18 klasemen Liga Italia. Posisi teratas zona degradasi. Cuma Salernitana si tim juru kunci yang poinnya (0) lebih rendah daripada Juve sejauh ini. Fakta itu bisa jadi terasa kian pahit saat melihat Ronaldo sedemikian produktif di Manchester United, dengan gol-golnya juga berperan sedemikian signifikan dalam hasil akhir klub tersebut.
Baca juga: Juventus yang Hobi Buang Keunggulan |