Jose Mourinho beberapa kali mengeluhkan kedalaman skuad AS Roma. Roma diminta melakukan perekrutan yang tepat demi meningkatkan daya saing.
Roma jadi klub Serie A dengan belanja terbesar pada musim panas lalu. Tammy Abraham jadi rekrutan paling mahal yakni senilai 40 juta euro.
Namun, belanja Roma lebih ke tindakan reaktif ketimbang memperdalam skuad. Giallorossi merekrut pemain sebagai pengganti mereka yang dilepas atau cedera.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebut saja Rui Patricio yang direkrut setelah Antonio Mirante dan Pau Lopez dilepas. Sedangkan Matias Vina dibeli karena Roma butuh bek kiri menyusul cedera parah yang dialami Leonardo Spinazzola.
Mourinho sudah beberapa kali mengeluhkan kedalaman skuadnya. Salah satunya setelah Roma dipermalukan Bodo/Glimt di Conference League. Kala itu, Roma yang urun dengan banyak pemain pelapis kalah telak 1-6.
Belum lama ini, Mourinho juga mengaku tidak senang dengan strategi Roma di bursa transfer.
"Roma finis keenam atau ketujuh dalam beberapa musim terakhir, klub belanja musim panas lalu, tapi itu lebih ke transfer yang reaktif ketimbang membangun tim," ujar Mourinho usai Roma dikalahkan Venezia akhir pekan lalu.
"Saya kira skuad ini tidak lebih kuat daripada musim lalu. Kami kehilangan banyak pengalaman, kami harus mendatangkan pemain untuk menggantikan yang pergi, banyak dari mereka yang kurang pengalaman di level ini."
Baca juga: Roma Harus Percaya Mourinho Sepenuhnya |
Hal senada juga diungkapkan oleh gelandang Roma, Jordan Veretout. Pemain asal Prancis itu menyebut Roma butuh pemain baru.
"Ini adalah proyek ambisius yang tidak bisa dibangun dari satu hari ke hari berikutnya. Wajar kalau butuh waktu dan rekrutan baru agar terus membaik," kata Veretout kepada La Gazzetta dello Sport.
Usai mengawali musim dengan baik, AS Roma belakangan tersendat. Mereka cuma meraih satu kemenangan dalam lima pertandingan terakhir di Serie A.
Baca juga: Jose Mourinho Diboikot! |











































