.webp)
Investigasi dugaan pemalsuan laporan keuangan yang dilakukan Juventus masih berlangsung. Sejumlah kantor hukum di tiga kota berbeda di Italia digeledah demi mencari bukti-bukti terbaru.
La Stampa, harian yang berbasis di Turin melaporkan penggeledahan itu dilakukan polisi keuangan Italia, Guardia di Finanza (GdF) pada Rabu (23/3/2022) siang kemarin waktu setempat.
Perintah penggeledahan itu diberikan oleh tiga hakim berbeda, yakni Marco Gianoglio, Ciro Santoriello, dan Mario Bendoni. Lokasi tempat penggeledahan dilakukan di Turin, Roma, dan Milan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
GdF mencari dokumen terkait kontrak pribadi terkait gaji dan bonus yang disepakati antara Juventus dan pemain yang mereka kontrak.
Kontrak itu diyakini berisi tentang skema pembayaran gaji selama krisis akibat COVID-19 yang bisa membantu Juventus menyeimbangkan neraca keuangan. GdF ingin memastikan semuanya sudah sesuai aturan dan tak dimanipulasi.
Investigasi dugaan pemalsuan laporan keuangan sudah dimulai sejak akhir tahun lalu. Kantor Juventus sudah diperiksa dan dokumen-dokumen penting selama 2018-2021 diambil sebagai data untuk penyelidikan.
GdF mulai menyasar ke kantor-kantor hukum karena menduga masih ada dokumen-dokumen penting yang tak disimpan di kantor Juventus, melainkan di kantor para pengacara yang mengurus kontrak pemain di tiga kota tersebut.
Tak cuma Juventus yang diselidiki terkait neraca keuangan. Masih ada sejumlah klub yang diperiksa, seperti Napoli dan Inter Milan. Namun Bianconeri menerima sorotan paling tajam, imbas kasus Calciopoli di masa lalu. Belum ada yang ditangkap terkait masalah ini.
