Klub Tak Percaya Pemain Muda Bikin Italia Gagal ke Piala Dunia?

Klub Tak Percaya Pemain Muda Bikin Italia Gagal ke Piala Dunia?

Putra Rusdi K - Sepakbola
Senin, 28 Mar 2022 09:40 WIB
MILAN, ITALY - NOVEMBER 13:  Players of Italy dejected at the end of the FIFA 2018 World Cup Qualifier Play-Off: Second Leg between Italy and Sweden at San Siro Stadium on November 13, 2017 in Milan, Italy.  (Photo by Claudio Villa/Getty Images)
Klub tak percaya pemain muda sebab Italia gagal lolos ke Piala Dunia 2022. (Foto: (Getty Images)
Turin -

Klub Serie A sulit menaruh kepercayaan untuk pemain muda dianggap sebab Italia gagal ke Piala Dunia. Pemain muda Juventus Nicolo Fagioli membeberkan itu.

Italia gagal lolos ke Piala Dunia 2022 usai ditumbangkan Makedonia Utara pada laga semifinal play-off di Renzo Barbera, Jumat (25/3/2022). Gol tunggal Aleksandar Trajkovski di menit akhir mengubur mimpi Gli Azzurri untuk mentas di Qatar.

Ini adalah kali kedua secara beruntun Italia gagal lolos ke Piala Dunia setelah juga absen pada edisi 2018. La Nazionale padahal menyongsong babak play-off ini dengan status sebagai juara Eropa usai meraih trofi Euro 2022.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kegagalan Italia membuat banyak pihak mendesak revolusi dalam pengelolaan kompetisi di Negeri Pizza. Serie A dinilai tak banyak memberikan kesempatan kepada para pemain muda Italia untuk bermain reguler.

Dampaknya regenerasi di timnas Italia berjalan tak terlalu baik. Italia masih bergantung pada nama-nama lama.

ADVERTISEMENT

Hal tersebut dirasakan betul oleh pemain muda Juventus, Nicolo Fagioli. Fagioli yang jadi andalan di timnas junior Italia tapi kesulitan mendapat kesempatan bermain bersama Bianconeri.

Gelandang 21 tahun ini kemudian harus dipinjamkan ke klub Serie B, Cremonese. Fagioli mengakui bahwa sangat sulit bagi pemain muda Italia mendapatkan kepercayaan dari klub Serie A.

Sekali mereka tampil buruk, klub langsung membuang ke tim lain di level yang lebih rendah. Kondisi ini menurut Fagioli tak banyak terjadi di Inggris, Spanyol, Prancis, dan Jerman. Tak heran jika ketiga negara tersebut punya pemain muda yang tampil reguler di klub mereka.

"Saya melihat itu di Spanyol, mungkin tidak begitu banyak di Inggris, tetapi di Jerman dan Prancis juga, lebih banyak pemain muda bisa bermain daripada di Italia," kata Fagioli dikutip dari Football Italia.

"Saya dapat mengatakan bahwa ketika datang ke Italia, seorang pemain muda mungkin bisa mendapat kesempatan. Namun setelah membuat kesalahan dalam satu atau dua pertandingan, dia dikritik. Orang-orang mengatakan dia tidak siap dan kemudian dikirim ke level yang lebih rendah, jadi sulit bagi seorang pelatih untuk memilih pemain secara konsisten," jelasnya.




(pur/nds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads