Eks pelatih kenamaan Italia Fabio Capello meyakini, Inter Milan tetap favorit Scudetto. Inter memiliki lawan yang lebih mudah ketimbang AC Milan di sisa musim.
Nerazzurri gagal merebut kembali Capolista dari Milan setelah ditekuk Bologna 1-2 pada tengah pekan ini. Ivan Perisic memberi Inter keunggulan cepat usai menciptakan gol cepat di menit ketiga. Setelahnya Inter habis-habisan menyerang Rossoblu tapi malah kebobolan gol-gol dari Marko Arnautovic dan Nicola Sansone sehingga kalah.
Dengan kekalahan itu Inter menempati peringkat kedua klasemen sementara usai mengoleksi 72 poin, tertinggal dua poin dari Milan di puncak. Persaingan Scudetto semakin memanas di antara kedua klub karena kompetisi tinggal menyisakan empat pertandingan saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Inter Milan Belum Lempar Handuk |
Di sisa musim, Inter Milan akan menghadapi tim-tim yang dengan peringkat sembilan besar dari bawah. Dimulai dengan laga tandang ke Udinese (1/5), lalu Empoli (6/5), Cagliari (16/5) dan mengakhiri dengan menjamu Sampdoria (22/5).
Sementara itu AC Milan mendapatkan empat pertandingan melawan tim-tim di 10 besar klasemen. Pada akhir pekan ini, Rossoneri akan menjamu Fiorentina, diikuti Verona, Atalanta, dan terakhir Sassuolo.
Baca juga: Scudetto? Giroud: Takdir di Tangan AC Milan! |
"Inter masih favoritnya, setidaknya melihat jadwal pertandingan sisa," ungkap Capello kepada La Gazzetto dello Sport. "Mereka lebih tangguh setelah mengalahkan Juventus sekarang mari kita lihat saja apa yang bisa mereka lakukan."
"Saya masih mendukung Inzaghi. Dia sedang dipertanyakan karena blunder seorang kipernya. Bologna memiliki komitmen yang tepat, tapi Inter menyerang selama 90 menit. Bologna memiliki satu setengah tembakan ke arah gawang dan memenangi pertandingan," sambung mantan allenatore Milan, Real Madrid, Juventus, dan timnas Inggris ini.
"Inter memainkan sepakbola yang bagus. Saya sering melihat mereka menekan saat menyerang. Mereka punya fase-fase yang berbeda; terkadang bertahan, terkadang menyerang dengan banyak pemain. Mereka toh memproduksi gol terbanyak dan paling sedikit kebobolan," Capello menyimpulkan.