Inter Milan gagal mempertahankan Scudetto usai direbut AC Milan. Meski begitu, pemain Inter Hakan Calhanoglu berkukuh timnya lebih kuat daripada Milan.
Calhanoglu mesti menyaksikan mantan timnya, Milan, memenangi gelar juara Liga Italia 2021/2022 setelah unggul dua poin dari Inter di pekan terakhir. Itu adalah gelar pertama bagi Rossoneri dalam 11 tahun, sekaligus menandai untuk kali pertama dua klub kota Milan finis dua kali beruntuk di kompetisi itu.
Di sepanjang musim lalu Inter dan Milan berjumpa empat kali di kompetisi domestik. Di Serie A, Inter mengimbangi Milan 1-1 di San Siro sebelum kalah 1-2 di Giuseppe Meazza. Lalu di Coppa Italia, kedua tim sama kuat 0-0 semifinal leg pertama, tapi Nerazzurri muncul sebagai pemenang usai unggul 3-0. Pada prosesnya pasukan Simone Inzaghi itu tampil sebagai juara usai mengalahkan Juventus 4-2 di final.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Skuad Inter itu jauh lebih kuat daripada Milan," cetus pemain berdarah Turki ini kepada Tivibu Spor, yang dilansir Football-Italia. "Kami kalah di sebuah derby yang berubah dengan tiba-tiba di menit ke-75 setelah Ivan Perisic dan aku diganti."
"Padahal kami tadinya memimpin 1-0 dan kemudian kalah 1-2, jadi pelatih berkontribusi atas kekalahan itu dan aku sudah mengatakannya kepada dia. Di semifinal Coppa Italia, kami mengalahkan Milan 3-0," sambung Calhanoglu.
Selanjutnya, komentar Calhanoglu tersebut kemudian menuai kontroversi karena dianggap mengkritik Inzaghi. Namun, mantan pemain Bayer Leverkusen itu buru-buru melakukan klarifikasi.
"Buktinya beberapa kalimat saya salah diartikan oleh beberapa media: aku tidak pernah mengkritik pelatih manapun, apalagi Pak Inzaghi, yang kuanggap sebagai seorang pelatih hebat dan orang yang sangat menginginkan aku bergabung Inter, menaruh kepercayaannya kepadaku," kata dia.
"Kalau aku dan rekan-rekan setimku menjalani sebuah musim yang hebat, dengan memenangi dua trofi, sukses itu sebagian besar karena dia," lugas Calhanoglu.
(rin/krs)