Keberhasilan Monza promosi ke Serie A untuk pertama kalinya terasa amat spesial untuk Silvio Berlusconi. Bahkan eks Perdana Menteri Italia itu menilai capaian tersebut lebih berkesan dari gelar manapun yang diraihnya saat memimpin AC Milan.
Berlusconi pernah menjadi pemilik Milan pada periode 1986-2017. Di bawah kepemimpinannya, Rossoneri begitu berjaya dengan meraih 29 trofi, termasuk delapan scudetto dan lima trofi Liga Champions.
Selepas meninggalkan Rossoneri, Berlusconi mengambil alih Monza yang hanya berjarak sekitar 15 kilometer dari Milan pada 2018. Berbeda dengan tetangganya, Monza lebih dikenal sebagai lokasi balapan F1 sekaligus 'kandang' tifosi Scuderia Ferrari.
Klub sepakbola di sana tak pernah bertanding di Serie A, paling banter hanya tampil di Serie B. Namun di tangan Berlusconi, nasib Monza berubah drastis. Biancorossi hanya butuh empat tahun untuk naik dari Serie C ke Serie A.
Musim lalu, mereka berhasil mengunci tiket promosi ke Serie A usai menjadi pemenang playoff dengan mengalahkan Pisa dengan agregat 6-4. Sensasi ini terasa berbeda bagi Berlusconi, yang selama di Milan lekat dengan target-target yang lebih besar.
"Saya masih presiden klub dengan gelar terbanyak di dunia, semua itu karena AC Milan. Tapi saat ini, berkat Adriano Galliani yang meyakinkan saya untuk memulai petualangan baru di Serie C tiga tahun lalu, kami berhasil melakukan sesuatu yang luar biasa," ujar Berlusconi, dikutip Calciomercato.
"Secara pribadi, saya ingin menjadi protagonis. Mungkin tidak di musim perdana, namun ke depannya saya ingin bersaing dengan klub-klub papan atas."
"Saya sudah memenangi segalanya bersama Milan, tapi emosi yang hadir usai Monza promosi adalah sesuatu yang unik, melebihi setiap kesuksesan yang diraih bersama Rossoneri, yang masih terikat erat dengan saya," jelas Berlusconi.
(adp/mrp)
