Juventus didesak agar memecat Massimiliano Allegri setelah dipermalukan Benfica dengan skor 1-2. Allegri tidak berencana meninggalkan kursi pelatih Juve.
Kekalahan itu diderita Juventus saat menjamu Benfica di Allianz Stadium dalam lanjutan Liga Champions, Kamis (15/9/2022) dinihari WIB. Bianconeri menciptakan start menjanjikan lewat gol kilat Arkadiusz Milik, namun membiarkan lawan comeback dengan mencetak dua gol balasan dari Joao Mario (penalti) dan David Neres.
Kekalahan itu menandai kekalahan kedua berturut-turut yang diterima Juventus usai tumbang di markas Paris Saint-Germain 1-2 di laga pertama. Dengan demikian, Juve sudah gagal menang dalam empat laga terakhirnya di seluruh kompetisi, dan cuma dua kali menang dalam dua pertandingan pertamanya di sepanjang musim ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juventus saat ini nangkring di peringkat delapan klasemen Liga Italia dengan selisih empat poin dari Napoli di Capolista dan juara bertahan AC Milan (3). Sedangkan di Liga Champions, Juve bertengger di peringkat ketiga klasemen Grup H dengan nol poin, dan berpotensi gagal lolos ke babak 16 besar.
Massimiliano Allegri pernah membawa Juventus memenangi lima Scudetto dalam lima musim pertamanya, serta dua kali maju ke final Liga Champions di periode pertamanya. Meski demikian, sebagian tifosi Juve menyerukan pemecatan Allegri.
Namun, allenatore berusia 55 tahun itu masih optimistis bisa membangkitkan Juventus. "Saya merasa bagian dari solusi, saya harus mencari sebuah solusi," lugas Allegri dikutip Football-Italia.
"Ketika saya kembali, saya kira akan butuh waktu untuk membangun kembali. Sayang sekali, saya tidak mengira kami bisa kalah dua kali beruntun. Sekarang yang paling penting adalah bekerja dengan baik dan bertahan di Liga Champions. Kekalahan-kekalahan ini memang menjengkelkan, tapi toh percuma banyak omong sekarang."
Baca juga: Bonucci: Juventus Layak Dicemooh |
Direktur Juventus Maurizio Arrivabene mengisyaratkan klub masih akan memberi kesempatan bagi Massimiliano Allegri. Sebelumnya Arrivabene melontarkan candaan kepada seorang suporter Juve yang kemudian dianggap mengisyaratkan pemecatan si pelatih.
"Mari membuat segalanya jelas. Ketika saya meninggalkan restorannya, seorang suporter berteriak apakah kami mesti memecat Allegri jika kami tidak menang dan saya menjawab dengan candaan yang terlintas di dalam pikiran saya," kata dia.
"Tidak masuk akal dengan menciptakan sebuah masalah dari sesuatu seperti itu. Kadang-kadang sepakbola harus dipandang seperti itu dan tertawalah," lugas Arrivabene membahas masa depan Allegri.