Christian Eriksen begitu menikmati kariernya di Inter Milan. Wajar jika Eriksen sedih betul ketika tahu tidak bisa bermain di sana lagi.
Eriksen mengalami henti jantung saat membela Denmark di Euro 2020 menghadapi Finlandia. Meski akhirnya selamat, Eriksen harus menggunakan alat pacu jantung untuk menopang hidupnya saat ini.
Alat ini yang membuat Eriksen tidak bisa melanjutkan kiprahnya bersama Inter dan diputus kontrak akhir tahun lalu. Sebab, Serie A melarang pemainnya menggunakan defibrilator.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karenanya, Eriksen memutuskan kembali ke Inggris awal tahun ini dan memperkuat Brentford selama enam bulan, sebelum akhirnya dikontrak tiga tahun oleh Manchester United musim panas lalu.
Meski tengah menikmati kariernya bersama Setan Merah, Eriksen lupanya masih teringat dengan Inter. Apalagi saat itu Eriksen sebenarnya bersikeras untuk bertahan karena masih ingin berjuang meraih gelar bersama Nerazzurri.
Eriksen mengaku sedih harus meninggalkan Giuseppe Meazza dengan cara seperti ini.
"Saya senang sekali semasa merumpur di Italia dan saya sebenarnya ingin bertahan," ujar Eriksen seperti dikutip Football Italia.
"Tujuan saya adalah kembali ke Italia, jadi saya sedih ketika tahu itu tidak mungkin terjadi. Inter klub yang baik dan saya kecewa haru pergi, tapi begitulah sepakbola."
Dibeli dari Tottenham Hotspur pada Januari 2020, Christian Eriksen tampil 60 kali dengan torehan delapan gol dan tiga assist. Dia turut mempersembahkan Scudetto di musim 2020/2021.
Lihat juga video 'Hasil Liga Italia: Inter Milan Tumbang, Lazio Bungkam AS Roma':