Gattuso: Jangan Tangisi Kepergian Mihajlovic

Gattuso: Jangan Tangisi Kepergian Mihajlovic

Putra Rusdi K - Sepakbola
Minggu, 18 Des 2022 10:20 WIB
BOLOGNA, ITALY - JULY 15:  Gennaro Gattuso , Sinisa Mihalovic during the Serie A match between Bologna FC and  SSC Napoli at Stadio Renato DallAra on July 15, 2020 in Bologna, Italy.  (Photo by SSC NAPOLI/SSC NAPOLI via Getty Images)
Gennaro Gattuso menilai Sinisa Mihajlovic takkan mau kepergiannya ditangisi (Foto: SSC NAPOLI via Getty Images/SSC NAPOLI)
Milan -

Gennaro Gattuso tak ingin orang-orang menangisi kepergian dari Sinisa Mihajlovic. Ia menilai Mihajlovic takkan ingin membuat orang lain sedih.

Mihajlovic meninggal dunia pada usia 53 tahun di sebuah klinik di kota Roma, Jumat (16/12/2022). Pria Serbia itu menghembuskan nafas terakhir setelah berjuang melawan Leukemia sejak 2019.

Wafatnya Mihajlovic jadi kehilangan besar untuk publik sepakbola khususnya Serbia dan Italia. Karier Mihajlovic sebagai pemain dan pelatih besar di Negeri Pizza.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat masih bermain, ia pernah membela Roma, Sampdoria, Lazio dan Inter Milan. Sementara saat jadi pelatih, Mihajlovic menangani beberapa klub Italia seperti Catania, Fiorentina, AC Milan, Torino, dan Bologna.

Gennaro Gattuso kerap kali bersinggungan dengan Mihajlovic sepanjang kariernya baik sebagai pemain dan pelatih. Keduanya pernah berduel dalam Derby della Madonnina kala Gattuso membela Milan dan Mihajlovic berseragam Inter. Mereka juga bertemu di tepi lapangan kala menjadi pelatih.

ADVERTISEMENT

Hal ini membuat Gattuso mengenal betul Mihajlovic meski tak pernah satu tim. Ia berharap kepergian Mihajlovic untuk tidak ditangisi. Rino yakin Mihajlovic tak ingin banyak pihak sedih.

Gattuso menilai Mihajlovic adalah sosok panutan. Ia telah menunjukkan perjuangan luar biasa melawan penyakitnya.

"Saya dapat dengan bangga mengatakan bahwa saya berteman dengan Sinisa Mihajlovic. Ada rasa saling hormat yang menyatukan kami, meskipun kami tidak pernah menjadi rekan satu tim," ungkap Gattuso dikutip dari Football Italia.

"Saya pikir hari ini kita tidak boleh menangisi kematiannya, karena dia tidak menginginkan itu: sebaliknya kita harus menunjukkan rasa hormat yang pantas untuk pria seperti dia."

"Rasa hormat ditunjukkan dengan mengingat apa yang selalu dia ajarkan kepada kami: Saya ingat begitu banyak foto Sinisa bersama keluarga besarnya, foto-foto para pemainnya yang berkerumun di sekelilingnya pada saat-saat tersulit, dan bagi saya ini mewakili 'menjadi seorang pria', mampu untuk menyampaikan nilai-nilai dan memastikan orang-orang di sekitar Anda dapat belajar untuk membagikan ilmu juga, karena Anda adalah teladan bagi semua orang.

"Terima kasih atas segalanya, Sinisa," lanjutnya.




(pur/ran)

Hide Ads