Ketika Mourinho Tolak Bicara Bahasa Italia, Kenapa?

Ketika Mourinho Tolak Bicara Bahasa Italia, Kenapa?

Yanu Arifin - Sepakbola
Selasa, 05 Des 2023 07:30 WIB
BUDAPEST, HUNGARY - MAY 31: Jose Mourinho, Head Coach of AS Roma, removes their runners up medal after collecting it from Aleksander Ceferin, President of UEFA, (not pictured) after defeat to Sevilla FC in the penalty shoot out during the UEFA Europa League 2022/23 final match between Sevilla FC and AS Roma at Puskas Arena on May 31, 2023 in Budapest, Hungary. (Photo by Maja Hitij/Getty Images)
Foto: Getty Images
Sassuolo -

Jose Mourinho sempat menolak bicara bahasa Italia usai laga Sassuolo vs AS Roma. Kenapa?

Mourinho membawa Roma meraih kemenangan penting akhir pekan lalu. Giallorossi mengalahkan Sassuolo 2-1.

Di laga itu, Roma tertinggal sejak babak pertama. Kemudian, Paulo Dybala dan Rasmus Kristensen memastikan tim tamu menang di markas Sassuolo lewat gol di menit ke-75 dan 82.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usai laga, Mourinho memberi komentarnya soal pertandingan dalam bahasa Portugal. Ada alasan khusus ia melakukannya.

"Saya ingin berterima kasih kepada klub dan direktur Tiago Pinto, yang selama 24 jam terakhir memberi saya dukungan dan stabilitas emosional yang memungkinkan saya melakukan pekerjaan saya," kata Jose Mourinho dilansir Football-Italia.

ADVERTISEMENT

"Mereka menunjukkan kepercayaan pada saya. Ini adalah kemenangan yang sangat penting, melalui perjuangan keras dan pantas kami dapatkan, karena meski kami tertinggal satu gol, Roma tetap menjadi tim terbaik di lapangan."

"Saya sangat senang dengan para pemain dan semua penggemar kami. Saya ingin mendedikasikan ini kepada asisten manajer saya yang luar biasa, Salvatore Foti, yang tidak hadir hari ini tetapi bekerja sangat keras untuk membantu kami meraih kemenangan," terangnya.

Kemudian soal bahasa Portugal, Mourinho mengaku punya alasan sendiri. Bahasa Portugal disebut lebih bisa mengungkapkan maksud kata-katanya.

"Alasan saya berbicara bahasa Portugis adalah karena bahasa Italia saya tidak cukup halus untuk mengungkapkan konsep-konsep tertentu. Ketika saya berbicara tentang stabilitas emosional, yang saya maksud adalah kualitas yang diperlukan dalam hidup dan sepak bola untuk tampil di level tertinggi," jelasnya.

"Mengenai situasi yang menyebabkan kekesalan pada staf dan fans Sassuolo, ketika kami tidak mengembalikan bola dengan cepat, saya menghampiri rekan saya dan mengatakan untuk mendapat permainan yang adil, pertama-tama ka i harus memberikannya. Ada seorang pemain di skuad Sassuolo yang kurang senang di area itu," ujarnya.




(yna/mrp)

Hide Ads