Penyelidikan kasus keterlibatan Ultras duo Milan dengan mafia terus bergulir. Kali ini giliran pelatih Inter Milan Simone Inzaghi yang diperiksa.
Beberapa waktu lalu kepolisian Italia menangkap 19 orang bagian dari ultras AC Milan dan Inter. Mereka dituduh memiliki hubungan kriminal dengan kelompok mafia 'Ndrangheta, salah satu sindikat kejahatan paling kuat di dunia menyaingi mafia Sisilia.
Dari 19 orang itu, dua di antaranya adalah Luca Lucci dan Renato Bosetti, masing-masing pemimpin kelompok "ultras" AC Milan dan Inter Milan. Bahkan Lucci sudah dihukum karena tuduhan terkait narkoba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jaksa Milan, Marcello Viola, mengungkapkan dalam konferensi pers bahwa ada pakta non-agresi antara kelompok ultras Inter dan Milan. Pakta ini, menurut Viola, bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan ekonomi dari aktivitas ilegal di dalam dan sekitar stadion San Siro.
Kejaksaan menilai ini sebagai sebuah kejahatan karena menguntungkan pihak tertentu. Oleh karenanya, jaksa penyidik memperlebar investigasi mereka sampai ke pihak klub.
Menurut La Gazzetta dello Sport, hasil penyelidikan terbaru membawa-bawa nama Simone Inzaghi selaku pelatih Inter Milan. Dalam sebuah percakapan, Inzaghi tertangkap berbicara dengan salah pemimpin Ultras Curva Nord Marco Ferdico.
Ferdico disebut meminta ekstra 200 tiket final Liga Champions 2023 kontra Manchester City. Ferdico juga termasuk dalam daftar 19 orang yang ditangkap.
Selama proses investigasi, Inzaghi disebut tenang dalam menjawab setiap pertanyaan dengan lugas dan jelas. Menurut Inzaghi, ucapan Ferdico bukanlah pemerasan seperti yang dikabarkan sebelumnya, melainkan sebuah permintaan.
Inzaghi ingin menuruti permintaan Ferdico agar Ultras tidak melakukan serangan atau protes kepada tim saat pertandingan.
Setelah Inzaghi, beberapa nama diperkirakan bakal ikut diinvestigasi seperti wakil presiden Inter Javier Zanetti, kapten AC Milan Davide Calabria, dan gelandang Inter Hakan Calhanoglu.