.webp)
Derby Milan akan menyajikan adu taktik dua pelatih yang mampu membungkam kritik. Cristian Chivu dan Massimiliano Allegri sempat diragukan saat ditunjuk jadi pelatih Inter Milan dan AC Milan.
Derby Milan hadir di Serie A usai jeda internasional. Duel Inter Milan vs AC Milan bakal berlangsung di Giuseppe Meazza, Senin (24/11/2025).
Selayaknya laga derby, laga nanti diprediksi bakal berlangsung sengit. Mengingat rivalitas panjang kedua tim satu kota ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Inter dan Milan saat ini juga bersaing ketat di papan atas Liga Italia. Si Ular berada di puncak klasemen Serie A dengan 24 poin hanya terpaut dua angka dari Milan di posisi ketiga.
Kedua tim mengawali musim ini dengan baik bersama pelatih dengan pelatih anyar. Nerazzurri saat ini ditukangi oleh mantan pemainnya, Cristian Chivu. Sementara, Il Diavolo merekrut lagi Massimiliano Allegri yang pernah jadi pelatih Milan pada 2010-2014.
Mantan pelatih Italia, Cesare Prandelli, menilai Chivu dan Allegri mampu menjawab keraguan yang sempat hadir dengan hasil apik di awal musim ini. Menurutnya, Chivu membawa gaya main yang berbeda dari pelatih Inter sebelumnya Simone Inzaghi.
Chivu membawa Inter bermain lebih agresif. Kemampuan taktik Chivu ini menepis anggapan bahwa pria asal Rumania cuma pandai bicara di konferensi pres.
"Setiap pelatih memberi sentuhan sepak bolanya sendiri pada tim. Saat melakukannya, ia dengan cepat menepis narasi malas bahwa Chivu hanyalah juru bicara yang fasih tanpa substansi, ujar Prandelli dikutip dari FCInter1908.
"Saya terus mendengar bahwa Chivu hanya pandai dalam konferensi pers atau mengarang cerita. Di bawah Chivu, taktik Inter telah diasah dengan cara yang terarah dan menjanjikan. Bagi Prandelli, ini bukan kebetulan - ini adalah bagian dari rencana yang matang," jelasnya.
Prandeli turut mengapresiasi Allegri. Ia menilai Allegri dengan baik membangun kembali skuad Milan usai gagal ke Eropa dengan sang Direktur Teknik Igli Tare.
"Milan terlihat sangat kuat akhir-akhir ini. Pujian patut diberikan kepada Allegri karena membawa kecerdasan taktis ke dalam tim, sementara kemampuan Tare dalam menemukan bakat, seperti mendatangkan Rabiot untuk mengisi celah utama, telah membuahkan hasil yang sangat baik," ungkap Prandelli menambahkan.
(pur/bay)
