Tak Mudah Menjadi Kingsley Coman

Tak Mudah Menjadi Kingsley Coman

Randy Prasatya - Sepakbola
Selasa, 25 Agu 2020 09:12 WIB
MUNICH, GERMANY - JUNE 10: Kingsley Coman of Bayern Munich warms up in a t-shirt supporting the Black Lives Matter movement during the DFB Cup semifinal match between FC Bayern Muenchen and Eintracht Frankfurt at Allianz Arena on June 10, 2020 in Munich, Germany. (Photo by Kai Pfaffenbach/Pool via Getty Images)
Kingsley Coman sempat ingin pensiun dini. (Foto: Kai Pfaffenbach/Pool via Getty I/Pool)
Jakarta -

Kingsley Coman sempat dihadapkan dengan situasi sulit pada dua tahun lalu. Dia berpikir ingin pensiun jika harus kembali menjalani operasi kaki.

Bayern Munich menjadi kampiun Liga Champions setelah mengalahkan Paris Saint-Germain di final. Gol tunggal kemenangan dicetak oleh Coman di babak kedua.

Gol ini menjadi sangat penting untuk Coman secara pribadi. Itu sekaligus membuktikan bahwa PSG salah besar saat melepasnya ke Juventus secara gratis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Juventus dia juga tak mendapatkan menit bermain yang cukup hingga harus dilepas ke Bayern. Bersama Die Roten, Coman menjelma menjadi pemain andalan.

Winger 24 tahun ini bahkan sempat beberapa kali dipanggil ke Timnas Prancis jelang Piala Dunia 2018. Nasib malang kemudian menimpanya dan pelatih Didier Deschamps tak bisa membawa Coman yang masih harus menjalani pemulihan pasca operasi engkel. Prancis pada prosesnya keluar sebagai juara.

ADVERTISEMENT

Dua tahun lalu mungkin menjadi titik terendah dalam karier Coman. Dia malah berpikir untuk pensiun jika harus operasi lagi untuk yang ketiga kalinya.

"Saya tidak akan melakukan operasi ketiga. Sudah cukup bagi saya. Jika kaki saya tidak dibuat untuk sepakbola, artinya saya akan melakukan hal lain yang saya sendiri belum tahu seperti apa," ujar Coman pada Desember 2018 seperti dikutip Football Italia.

"Ini menjadi tahun yang benar-benar sulit. Dunia seakan hancur ketika cedera pertama saya. Saya berharap tidak perlu mengulangi lagi apa yang sudah terjadi. Jika itu terjadi lagi, maka mungkin saya tidak ditakdirkan main di level ini," demikian Coman.

Perjuangan Coman untuk terus berada di sepakbola sudah berbuah manis. Dia musim ini meraih tiga gelar bersama Bayern, yakni Bundesliga, DFB-Pokal, dan Liga Champions.




(ran/adp)

Hide Ads