Temuan Audit Barcagate: Buzzer Kemahalan, Nota Tagihan Dirusak

Temuan Audit Barcagate: Buzzer Kemahalan, Nota Tagihan Dirusak

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Senin, 13 Apr 2020 16:02 WIB
BARCELONA, SPAIN - OCTOBER 24:  General view outside the stadium prior to the Group B match of the UEFA Champions League between FC Barcelona and FC Internazionale at Camp Nou on October 24, 2018 in Barcelona, Spain.  (Photo by David Ramos/Getty Images)
Barcelona digoyang Barcagate. (Foto: David Ramos/Getty Images)
Jakarta -

Barcelona tengah digoyang sejumlah isu besar, salah satunya terkait penggunaan konsultan digital alias buzzer. Audit internal mengungkap sejumlah hal penting.

Borok kepemimpinan Josep Maria Bartomeu di Barcelona satu per satu mulai terungkap. Di awal tahun, Bartomeu ketahuan menggandeng perusahaan konsultan digital alias buzzer, I3 Ventures, demi menjaga citra dirinya dan klub.

Kerja sama itu sudah dijalankan sejak 2017 silam. Nah yang mengundang kehebohan adalah dugaan terjadinya penggelapan dana dari kesepakatan dengan perusahaan tersebut, yang kemudian dikenal dengan istilah Barcagate.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mantan Wakil Presiden Barcelona Emili Rousaud menilai kontrak dengan I3 Ventures aneh, sebab dana yang dibayarkan tak sesuai anggaran. Kejanggalan ini pula yang jadi salah satu alasan Rousaud, beserta lima petinggi lainnya, mundur dari klub.

Saat ini audit internal tengah dilakukan oleh firma ternama, Price Waterhouse Coopers (PWC). Audit sedang berjalan dan beberapa orang masih akan diwawancara.

ADVERTISEMENT

Prosesnya belum bisa diselesaikan karena terganggu pandemi virus Corona. Namun PWC sudah punya sejumlah kesimpulan awal, yang kemudian diungkap oleh media Catalunya, Sport.

Berikut adalah fakta-fakta tersebut:

1. PWC membenarkan bahwa ongkos untuk pekerja I3 Ventures berlebihan, jauh di atas nilai pasar saat ini. Perusahaan konsultan digital biasanya berbiaya antara 120-150 ribu euro. Barcelona membayar mereka 980 ribu euro.

2. Perusahaan I3 Ventures punya reputasi yang meragukan. Tidak biasanya perusahaan yang berbasis di Uruguay akan dipilih ketika perusahaan Spanyol bisa memberikan servis dan harga yang lebih bagus.

3. Terbukti bahwa sebuah faktur sudah dirobek menjadi lima bagian agar tak dibawa ke Komite Adjudikasi. Faktur itu menagih ongkos 198 ribu euro, sedikit di bawah batas 200 ribu euro yang diharuskan agar lolos di Komisi Kontrol.

4. Kontrak yang diajukan ke Barcelona hadir dari lima perusahaan berbeda yang seluruhnya terkait dengan I3 Ventures. Klausul-klausulnya identik, sebagaimana pula di drafnya.

Barcagate hanya menjadi satu bagian dari persoalan yang berkelindan yang harus dihadapi rezim Presiden Barcelona Josep Maria Bartomeu saat ini. Mereka juga tengah menghadapi krisis finansial akibat wabah COVID-19, pemotongan gaji pemain, juga soal pembangunan Espai Barca yang merupakan komplek stadion baru.




(raw/krs)

Hide Ads