Rahasia di Balik Kesuksesan Madrid Juara LaLiga

Rahasia di Balik Kesuksesan Madrid Juara LaLiga

Novitasari Dewi Salusi - Sepakbola
Minggu, 19 Jul 2020 16:15 WIB
Real Madrids head coach Zinedine Zidane, holds the trophy as he poses for the photographers after winning the Spanish La Liga 2019-2020 following a soccer match between Real Madrid and Villareal at the Alfredo di Stefano stadium in Madrid, Spain, Thursday, July 16, 2020. (AP Photo/Bernat Armangue)
Real Madrid juara Liga Spanyol 2019/2020 (Foto: AP/Bernat Armangue)
Madrid -

Real Madrid juara Liga Spanyol usai mengungguli Barcelona. Asisten pelatih Madrid, David Bettoni, bicara soal kunci di balik keberhasilan Madrid jadi juara.

Madrid mengunci gelar juara Liga Spanyol usai mengalahkan Villarreal 2-1 pada Jumat (17/7/2020) dini hari WIB. Mengumpulkan 86 poin dari 37 pertandingan, Madrid sudah tak mungkin dikejar oleh Barcelona yang punya 79 poin.

Dalam perjalanannya menuju tangga juara Liga Spanyol, Madrid menyapu bersih kemenangan dalam pertandingan-pertandingan setelah kompetisi dilanjutkan untuk menyalip Barcelona di klasemen. Tim arahan Zinedine Zidane memenangi 10 laga secara beruntun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sisi lain, Barcelona yang memimpin klasemen sebelum lockdown justru beberapa kali terpeleset. Lionel Messi dkk imbang tiga kali dan kalah satu kali dalam 10 pertandingan.

Bettoni menyebut kekuatan mental jadi kunci di balik kesuksesan Madrid menjuarai Liga Spanyol. Madrid 'meneror' rival secara mental dengan terus memenangi pertandingan.

ADVERTISEMENT

"Kami tahu kalau kami harus mengalahkan lawan agar (rival-rival) mulai lelah," ujar Bettoni dalam wawancara dengan L'Equipe seperti dikutip Marca.

"Orang-orang berpikir kalau kami akan kehilangan poin di Bilbao dan kami menang, begitu pula di Real Sociedad dan kemudian Granada, inspirasi musim ini."

"Dalam memenangi semua pertandingan kami, kami perlahan mengikis mental rival kami."

Real Madrid justru melaju kencang setelah lockdown dengan memenangi semua pertandingan yang dimainkan. Bettoni mengakui kalau Madrid memang mengutamakan mengasah aspek mental saat kompetisi dilanjutkan.

"Apa yang kami lakukan setelah dua bulan lockdown? Kami mematahkan semua konsep latihan," ucap Bettoni.

"Jawabannya adalah kreativitas. Bukan menciptakan hal baru tapi berpikir dengan cara berbeda. Kami lihat kami butuh kesegaran mental untuk para pemain, jadi kami mengasah aspek itu."

"Semua orang berpikir kami menekankan ke fisik, tapi tidak, lebih ke aspek mental," katanya.




(nds/cas)

Hide Ads