Eder Militao menjadi bek termahal Real Madrid saat ditebus dari Porto. Lantas apakah banderol itu membuat Eder tertekan?
Pesepakbola berusia 22 tahun itu bergabung Madrid setelah dibeli seharga EUR 50 juta pada musim panas tahun lalu. Eder didapuk sebagai pelapis kapten Sergio Ramos atau Raphael Varane di jantung pertahanan Los Blancos.
Di musim ini, Eder telah tampil di 19 pertandingan di seluruh kompetisi. Dia diturunkan sebagai starter di 10 dari total 15 penampilannya di Liga Spanyol yang turut membantu Real Madrid menyabet titel juara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eder mengungkapkan, banderol mahalnya hanya sebatas menandai performa bagusnya di Porto. Pemain Brasil itu cuma mau membuktikan diri.
"Saat itu aku sedang ada di rumahku dan aku mendapatkan sebuah telepon dari agenku. Aku sangat gembira, rasanya sangat bahagia karna itu memastikan kalau aku bermain sangat bagus untuk Porto," ungkap Eder menceritakan responsnya saat diminati Real Madrid.
Baca juga: Dani Ceballos Terkatung-Katung |
"Menjadi bek termahal dalam sejarah Real Madrid sangat penting untukku. Itu adalah gambaran akan pekerjaan yang sudah Anda lakukan sebelumnya. Aku harus terus bekerja untuk memperlihatkan bahwa uang itu memang pantas dibelanjakan untukku," kata dia dilansir AS. "
Meski berstatus anak baru, Eder sudah nyaman dengan ruang ganti Real Madrid. Eder mengakui bahwa dia paling akrab dengan kompatriotnya Casemiro.
"Aku berhubungan baik dengan setiap pemain, tapi Casemiro adalah orang yang selalu berbicara denganku, mengatakan kepadaku seluruh hal-hal penting. Juga Marcelo. Dengan Casemiro aku lebih dekat, dia selalu mendukungku, dan kami juga bersama-sama dengan Brasil," Eder menambahkan.
(rin/mrp)