Tak ada perkembangan positif dari situasi Gareth Bale di Real Madrid. Mantan Presiden Madrid Ramon Calderon berharap situasi menyedihkan itu diselesaikan.
Bale tak lagi masuk rencana Madrid sejak kembalinya Zinedine Zidane ke kursi pelatih pada Maret tahun lalu. Tengok saja catatan Bale sepanjang musim ini.
Penyerang asal Wales itu baru tampil 20 kali di seluruh ajang. Bale hanya bertanding 16 kali di LaLiga, di mana Los Blancos musim ini jadi juara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang teranyar, Bale tidak diikutsertakan dalam skuad Real Madrid kala bertandang ke Manchester City di leg kedua babak 16 besar Liga Champions, Sabtu (8/8/2020) dini hari WIB. Zidane mengungkap bahwa pemain 31 tahun itu menolak ambil bagian dalam pertandingan yang pada prosesnya berakhir dengan kekalahan untuk Madrid tersebut.
Madrid bukannya tak pernah mencoba melepas Bale. Mantan pemain Tottenham Hotspur itu sempat akan dijual ke klub Liga China Jiangsu Suning, tapi sang pemain menolak.
Situasinya rumit karena Bale punya gaji selangit: kabarnya mencapai 14,5 juta euro per tahun setelah dipotong pajak, dengan kontrak masih tersisa dua tahun. Tingginya gaji tersebut membatasi klub-klub yang ingin merekrutnya.
Calderon berharap Bale dan Madrid bisa berbicara untuk menyelesaikan persoalan ini. Sebab menurutnya tak ada yang diuntungkan: Bale menyia-nyiakan waktu dan kemampuannya sementara Madrid buang-buang uang.
"Itu sangat menyedihkan. Sangat disayangkan melihat seorang pemain sepertinya ada di bangku cadangan. Menurut saya kemampuan dan talentanya belum pudar, dia masih seorang pemain bagus yang bisa bermain di level tinggi bersama tim manapun di dunia ini," ungkap Calderon dikutip BBC.
"Oleh karena itu, saya rasa mereka harus menemukan solusi untuk mengakhiri penderitaan ini demi kebaikan kedua pihak. Kalau dia tak mau mengurangi gajinya, yang mana bisa dipahami, mereka bakal harus menemukan cara lain untuk mengakhiri situasi ini," imbuhnya.
Baca juga: Gareth Bale Maju Kena, Mundur Kena |
(raw/aff)