Barcelona di Antara El Clasico dan Konflik Pemotongan Gaji

Barcelona di Antara El Clasico dan Konflik Pemotongan Gaji

Randy Prasatya - Sepakbola
Sabtu, 24 Okt 2020 02:03 WIB
VIGO, SPAIN - OCTOBER 01: Ansu Fati of Barcelona celebrates with his team mates after scoring his teams first goal during the La Liga Santander match between RC Celta and FC Barcelona at Abanca-BalaΓ­dos on October 01, 2020 in Vigo, Spain. Football Stadiums around Europe remain empty due to the Coronavirus Pandemic as Government social distancing laws prohibit fans inside venues resulting in fixtures being played behind closed doors. (Photo by Octavio Passos/Getty Images)
Barcelona menatap laga El Clasico dengan masalah internal. (Foto: Getty Images/Octavio Passos)
Barcelona -

Fokus Barcelona jelang laga El Clasico melawan Real Madrid bisa saja terganggu. Ada konflik pemangkasan gaji yang sedang dijalani para pemain Blaugrana.

Lanjutan LaLiga mempertemukan duel Barcelona vs Madrid di Camp Nou, Sabtu (24/10/2020) malam WIB. Kedua tim tentu sudah saling mempersiapkan diri untuk laga penuh gengsi ini.

Namun, untuk Barcelona persiapan tim tidak akan mudah. Ada konflik terkait pemotongan gaji yang diminta oleh dewan direksi klub. Sudah ada empat pemain yang menyepakati kontrak baru, yakni Marc-Andre ter Stegen, Clement Lenglet, Frenkie de Jong, dan Gerard Pique.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sisi lain, Pique sebetulnya menentang pemotongan gaji jika bicara secara keseluruhan skuad. Bek Barcelona itu malah mengirim surat pertentangan keputusan klub, bersama dengan Lionel Messi, Sergio Busquets, dan Sergi Roberto.

Surat tersebut menjelaskan alasan penolakan pemotongan gaji. Pihak klub dinilai sudah pelanggar hak para pemain, setelah pemotongan gaji pertama dilakukan pada awal pandemi virus Corona.

ADVERTISEMENT

"Kami tidak akan mentolerir Barcelona yang melanggar hak kami dengan argumen yang mereka buat dalam pesan mereka," bunyi surat tersebut, yang dikutip dari Marca.

"Mereka menganggap satu-satunya cara untuk mencapai tujuan mengurangi biaya adalah melalui tindakan bersama dari semua kelompok dan bagian klub."

"Namun, pada saat yang sama mereka mengakui, memasuki kontradiksi yang jelas, bahwa beberapa kelompok dan bagian tersebut telah membuat penyesuaian ekonomi yang mereka inginkan."

Pique juga sudah menuding Presdien Barcelona, Josep Maria Bartomeu, menyewa agensi media sosial untuk mengkritik para pemain. Hal itu terkait dari kekacauan di Barcelona pada akhir musim 2019/2020. Uang sewa itu didapat klub dari hasil memotong gaji pemain.

"Saya tidak ingin memiliki darah yang buruk dengan siapa pun tetapi ada saatnya, terutama terkait media sosial. Sebagai pemain Barcelona, saya melihat klub saya telah menghabiskan uang, uang yang mereka minta kepada kami sekarang dan tidak hanya kami, mereka juga meminta orang-orang yang memiliki koneksi ke klub secara historis dan itu keterlaluan." kata Pique kepada La Vanguardia.

"Saya meminta (Bartomeu) penjelasan dan dia berkata 'Gerard, saya tidak tahu tentang itu', dan saya percaya padanya. Tetapi kemudian Anda melihat bahwa orang yang bertanggung jawab untuk melakukan ini masih bekerja di klub (Jaume Masferrer adalah pria yang dibicarakan Pique). Itu sangat menyakitkan bagi saya. Dan saya mengatakan itu di sini karena saya sudah mengatakannya kepada presiden juga," Pique menegaskan.

Permasalahan di luar lapangan ini bakal menjadi tugas berat untuk pelatih Ronald Koeman jelang El Clasico. Hasil buruk di laga penuh gengsi bisa saja menjadi bensin terkait situasi konflik pemotongan gaji.




(ran/yna)

Hide Ads