Barcelona terancam kehilangan pendapatan yang besar dari sponsor utama mereka. Faktor belum jelasnya masa depan Lionel Messi dituding menjadi penyebab utama.
Diketahui, saat ini Barcelona tengah menjalin kerja sama dengan perusahaan e-commerce asal Jepang, Rakuten. Nilai kesepakatannya diketahui tak kurang dari 220 juta Euro selama 4 tahun, dimulai sejak Juli 2017 hingga Juni 2021.
Menjelang berakhirnya masa kontrak kerja sama tersebut, Rakuten dikabarkan berminat memperpanjang setahun lagi. Meski begitu, angka yang ditawarkan mengalami penurunan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cinto Ajram, yang merupakaan eks kepala bidang sponsorship activation Barcelona di era Josep Maria Bartomeu, membocorkan bahwa nilai yang diajukan Rakuten hanya sebesar 30 juta Euro saja, dari yang awalnya sekitar 55 juta Euro per tahun.
Sekilas, penurunan ini terlihat sebagai akibat krisis ekonomi di tengah pandemi COVID-19, yang bahkan membuat Barcelona rugi hingga 97 juta Euro di musim lalu. Namun Ajram menilai bukan itu masalah utamanya, melainkan nasib Messi di Camp Nou yang belum jelas.
![]() |
Messi diketahui ingin pindah dari Barcelona pada musim lalu, meski akhirnya ia mengurungkan niatnya. Namun hingga kini pemain 33 tahun itu belum memperpanjang kontraknya, dan berpeluang keluar secara gratis musim depan.
"Memang benar bahwa virus Corona membuat uang yang diterima dari sponsor berkurang, sebab visibilitas sebuah brand pun ikut terkena dampaknya," kata Ajram kepada EFE, dikutip Marca.
Baca juga: Koeman: Barcelona Lebih Baik dengan Messi |
"Tapi nilai kesepakatan saat ini yang sebesar 30 juta Euro lebih menjelaskan reaksi Rakuten terhadap ketidakpastian masa depan Leo Messi. Bahkan sekarang saya berpikir, apakah kesepakatannya masih bernilai 30 juta Euro."
"Rakuten memulai hubungan kerja sama dengan Barcelona yang saat itu memiliki Messi, Luis Suarez, dan Neymar. Secara komersial, mereka begitu besar. Tapi sekarang Barcelona mengajukan perpanjangan tanpa Suarez dan Neymar, dan masih diragukan juga Messi akan bertahan atau tidak."
"Saat kamu menjual nama Barcelona di seluruh dunia, kamu akan memakai wajah Messi. Dengan kondisi sekarang, tak ada brand yang berani memperpanjang kerja sama hingga 3-4 tahun karena mereka tak tahu sebesar apa nilai klub saat ini tanpa si pemain (Messi)," jelasnya.