Kekalahan di markas Cadiz menegaskan anomali Barcelona di awal musim ini. Barca kesulitan di Liga Spanyol tapi justru mulus di kompetisi Eropa. Kok bisa, ya?
Barcelona menyerah 1-2 di Ramon de Carranza, Minggu (6/12/2020) dinihari WIB. Hasil ini menandai kekalahaan keempat Barcelona saat LaLiga 2020/21 baru berjalan 10 pertandingan saja.
Empat kemenangan sudah dikantongi Lionel Messi cs. Namun hanya dua kemenangan yang bisa didapatkan dalam delapan pertandingan terakhir, yaitu dari Real Betis 5-2 dan Osasuna 4-0.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alhasil Barcelona belum juga menembus papan atas klasemen Liga Spanyol. Barca menempati peringkat ketujuh dengan 14 poin, tertinggal 12 poin dari Atletico Madrid di puncak dan bahkan cuma berjarak tiga poin dari zona degradasi!
Sebaliknya, Barcelona malah perkasa di Liga Champions dengan memenangi lima pertandingan grup pertamanya. Pasukan Ronald Koeman itu sudah lolos ke fase knockout dan menjadi satu-satunya tim yang sempurna di babak 32 besar. Kini, Barca juga tinggal memperebutkan status juara Grup G dengan menghadapi Juventus di matchday terakhir, Rabu (9/12/2020) dinihari WIB.
"Memang betul, kami seperti tim yang lain di Liga Champions... Aku tidak tahu mengapa. Kalau kami punya jawabannya, ini mungkin tidak akan terjadi," sungut gelandang senior Sergio Busquets usai kekalahan dari Cadiz.
"Apa yang bisa kukatakan adalah di pertandingan-pertandingan akhir-akhir ini kesalahan menentukan hasilnya. Dan sekalinya kami tertinggal, hal itu membuat tim-tim lawan bermain lebih bertahan sehingga kami tidak mendapatkan celah."
"Tidak ada hubungannya dengan sikap atau komitmen tim, sih. Tapi memulai pertandingan seperti ini membuat segalanya jauh lebih sulit," kata pemain internasional Spanyol itu tentang performa Barcelona di liga.
(rin/aff)