.webp)
Luis Suarez mengomentari momen-momen kepergiannya dari Barcelona. El Pistolero mengaku jengkel lantaran dianggap sudah tua oleh Blaugrana.
Suarez menjadi striker andalan Barcelona sejak dibeli dari Liverpool pada 2014. Selama enam tahun pengabdiannya di Camp Nou, dia membukukan 198 gol dan mampu mempersembahkan empat titel Liga Spanyol dan satu trofi Liga Champions.
Kedatangan Ronald Koeman sebagai pelatih Barcelona pada awal musim 2020/2021 mengubah jalan hidup Suarez. Penyerang 34 tahun itu tidak dimasukkan dalam rencana jangka panjang Koeman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada akhirnya, Barcelona memutuskan melepas Luis Suarez ke Atletico Madrid secara gratis pada September 2020. Los Cules menilai pemain Uruguay itu sudah memasuki usia senja, sehingga tidak lagi mampu bersaing di level tertinggi.
Penilaian Barcelona tersebut yang rupanya membuat Suarez geram. Oleh karena itu, dia ingin membuktikan kalau dirinya belum habis dengan menjadi pencetak gol andalan Atletico.
Hasilnya, Suarez masih tampil menggigit di depan gawang dan sudah menceploskan 16 gol dari 20 penampilan di Liga Spanyol. Striker Atletico itu menempati urutan teratas top skorer sementara LaLiga musim ini, bersanding dengan sobat karibnya di Barcelona, Lionel Messi.
"Apa yang benar-benar mengganggu saya adalah mereka mengatakan kepada saya kalau saya sudah tua. Saya dinilai tidak bisa lagi bermain di level tertinggi atau berada di level tim hebat. Itu membuat saya jengkel," kata Suarez kepada France Football, seperti dilansir Mundo Deportivo.
"Saya tidak pernah menyerah, bahkan di masa-masa sulit. Karakter inilah yang mendorong saya buat datang ke sini [Atletico], yang berjuang untuk hal-hal penting. Salah satu motivasi saya adalah untuk menunjukkan kalau anda masih dapat mengandalkan saya," dia menambahkan.
"Ini adalah masalah harga diri. Setelah bertahun-tahun di Barca, saya ingin menunjukkan kalau saya masih bisa berguna dalam level tertinggi elit-elit Spanyol" demikian kata Luis Suarez.
(bay/aff)
