Joan Laporta kembali jadi presiden Barcelona. Di era pertamanya, ada sejumlah pencapaian penting seperti penunjukan Pep Guardiola dan treble perdana.
Resmi sudah Joan Laporta menjadi presiden baru Barcelona setelah mengungguli kedua pesaingnya yakni Victor Font dan Toni Freixa, dalam proses pemilihan pada hari Minggu (7/3/2021).
Ketiganya memperebutkan suara dari 55.611 anggota klub yang menggunakan hak pilih mereka. Hasilnya, Joan Laporta unggul telak dengan mengumpulkan 30.184 suara atau 54,28 persen dari jumlah pemilih seluruhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Buat pria 58 tahun kelahiran Barcelona tersebut, posisi presiden Barca tidaklah asing lagi. Sebelum ini Laporta memang sudah pernah menempati posisi yang sama pada periode 15 Juni 2003 sampai dengan 30 Juni 2010.
Dalam kurun waktu tujuh tahun Joan Laporta menjadi presiden Barca (di periode pertama) tersebut, ada 12 trofi yang berhasil direngkuh oleh klub Catalan itu: 4 LaLiga, 3 Piala Super Spanyol, 2 Liga Champions, 1 Copa del Rey, 1 Piala Super Eropa, 1 Piala Dunia Antarklub.
Era Joan Laporta sebagai orang nomor satu Barcelona di masa lalu memang bisa dibilang gemilang. Bukan apa-apa, ada sejumlah pencapaian tersendiri di balik trofi-trofi yang hadir kala itu.
Sebut saja keberhasilan menjuarai Liga Champions pada 17 Mei 2006. Itu merupakan kali kedua dalam sejarah Blaugrana bisa meraih trofi Telinga Besar, dengan yang pertama pada musim 1991/1992.
Di era Joan Laporta pula Barcelona menjadi klub Spanyol pertama yang meraih treble usai menjuarai LaLiga, Copa del Rey, dan Liga Champions pada 2009. Pada tahun itu pula Los Cules jadi kekuatan dominan dengan meraih enam titel dari enam ajang!
![]() |
Dominasi Barca pada saat itu tak lepas dari hasil racikan Pep Guardiola sebagai entrenador. Dan Joan Laporta-lah yang berperan besar mendudukkan Guardiola di posisi tersebut.
Adalah Joan Laporta yang memberikan kepercayaan pada Guardiola untuk menempati posisi yang sebelumnya ditempati Frank Rijkaard. Penunjukan Pep saat itu sendiri sempat mengundang tanya karena ia relatif masih minim pengalaman.
Di musim-musim awal era Laporta sebagai presiden Barca, salah satu hal pertama yang langsung ia lakukan adalah melakukan regenerasi skuad. Pemain-pemain seperti Deco, Samuel Eto'o, Edmilson, dan Ronaldinho dikombinasikan dengan pemain akademi seperti Lionel Messi, Carles Puyol, Xavi, Andrés Iniesta, Víctor Valdés, dan Oleguer.
Keberhasilan lain dari Joan Laporta, secara khusus di awal-awal masa kepresidenannya di Barcelona, adalah berhasil menanggulangi warisan utang periode sebelumnya. Situasi serupa akan ia hadapi saat ini, di periode keduanya.
(krs/raw)