Lionel Messi mendukung penuh aksi boikot media sosial di Premier League. Menurut bintang Barcelona itu, pelecehan di dunia maya sudah merajalela.
Seperti diketahui para pemangku kepentingan sepakbola di Inggris akan melakukan boikot media sosial mulai Jumat (30/4/2021) hingga Senin (3/5/2021) mendatang. Premier League, English Football League (EFL), dan Women's Super League melakukan aksi bersama untuk menghapus pelecehan yang selama ini terjadi.
Para pemain dan klub Inggris belakangan memang menyoroti maraknya kekerasan dan diskriminasi di media sosial. Mereka berharap perusahaan-perusahaan media sosial melakukan langkah serius untuk menghentikan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebab selama ini kampanye antirasisme seperti sia-sia karena pelecahan berbau rasial terus terjadi, tanpa adanya tindak lanjut. Padahal perusahaan medsos itu punya tanggung jawab besar dalam mengelola platform tersebut.
Maka dari itu dukungan terus mengalir dari banyak pihak, termasuk operator kompetisi top Eropa lainnya. Selain itu FIFA dan UEFA juga menyetujui langkah tersebut.
Baca juga: UEFA Ikut Boikot Media Sosial |
Kini giliran Messi yang turut memberikan dukungan kepada gerakan boikot medsos tersebut. Dia meminta 200 juta pengikutnya di Instagram agar menjaga sikap dan tidak melakukan pelecehan berbau rasial.
"Saya baru saja melihat bahwa saya punya 200 juta pengikut di Instagram. Tapi, melihat apa yang terjadi hari ini, rasanya tidak perlu dirayakan," ujar Messi di akun instagramnya.
"Tentu saya sangat menghargai dukungan dan rasa cinta dari Anda semua, tapi saya yakin ini adalah saat yang tepat untuk menganggap semua orang itu adalah penting, mereka semua adalah manusia yang bisa tertawa, menangis, dan menderita. Mereka manusia biasa yang punya perasaan," sambungnya,
"Ayo, kita hentikan pelecehan di dunia maya. Tidak peduli apakah kita orang biasa, selebriti, atlet, wasit, atau pendukung olahraga, bahwa semua ini bukan tidak ada hubungannya dengan ras, suku, agama, ideologi, atau jenis kelamin semata. Tidak ada yang pantas dihina atau dilecehkan."