UEFA mengumumkan ikut serta dalam aksi boikot media sosial yang dilakukan klub-klub Liga Inggris. UEFA merasa aksi kekerasan di medsos perlu ditangani serius.
Seperti diketahui para pemangku kepentingan sepakbola di Inggris akan melakukan boikot media sosial mulai Jumat (30/4/2021) hingga Senin (3/5/2021) mendatang. Premier League, English Football League (EFL), dan Women's Super League melakukan aksi bersama untuk menghapus pelecehan yang selama ini terjadi.
Para pemain dan klub Inggris belakangan memang menyoroti maraknya kekerasan dan diskriminasi di media sosial. Mereka berharap perusahaan-perusahaan media sosial melakukan langkah serius untuk menghentikan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Badan Sepakbola Eropa (UEFA) pada Kamis (29/4/2021) ini mengumumkan akan ikut berpartisipasi dengan aksi tersebut.
"Sudah ada kekerasan baik di lapangan maupun di media sosial. Ini tak bisa diterima dan perlu dihentikan, dengan bantuan otoritas publik, legislatif, dan perusahaan-perusahaan medial sosial," ungkap Presiden UEFA Aleksander Ceferin seperti dilansir BBC.
Sepanjang musim ini, beberapa kasus pelecehan mencuat di Premier League. Beberapa korbannya adalah Wilfried Zaha (Crystal Palace), Reece James (Chelsea), dan eks penyerang Arsenal (Ian Wright).
(raw/aff)