Ancelotti Latih Real Madrid, Masih Anggap Super League Lelucon?

Ancelotti Latih Real Madrid, Masih Anggap Super League Lelucon?

Kris Fathoni W - Sepakbola
Rabu, 02 Jun 2021 13:00 WIB
LIVERPOOL, ENGLAND - MAY 19: Carlo Ancelotti, Manager of Everton reacts following the Premier League match between Everton and Wolverhampton Wanderers at Goodison Park on May 19, 2021 in Liverpool, England. A limited number of fans will be allowed into Premier League stadiums as Coronavirus restrictions begin to ease in the UK. (Photo by Jan Kruger/Getty Images)
Ancelotti Latih Real Madrid, Masih Anggap Super League Lelucon? Foto: Getty Images/Jan Kruger
Jakarta -

Carlo Ancelotti melatih Real Madrid lagi. Opininya mengenai European Super League, yang turut digawangi El Real, pun ikut dibahas kembali.

Real Madrid telah resmi mendaulat Ancelotti sebagai pelatih barunya. Posisi itu sebelum ini diduduki oleh Zinedine Zidane, yang sudah mengundurkan diri.

Buat Ancelotti, ini bakal menjadi periode keduanya jadi pelatih Real Madrid. Sebelumnya, pelatih 61 tahun asal Italia itu sudah pernah menangani Los Blancos pada kurun waktu 2013-2015.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada periode pertamanya di Real Madrid, Ancelotti mampu mengantar klub raksasa Spanyol tersebut menjuarai Copa del Rey, Liga Champions, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub. Kini El Real tentu kembali berharap pada sentuhan tangan dinginnya.

Namun, sebelum Carlo Ancelotti memulai petualangan keduanya bersama Real Madrid, ada satu pertanyaan yang mengemuka: bagaimana pandangannya tentang European Super League?

ADVERTISEMENT

Hal itu tak lepas dari fakta bahwa Real Madrid bukan cuma inisiator Liga Super tersebut tapi juga menjadi satu dari tiga klub yang tampak masih bersikeras ingin menggulirkannya. Apalagi Florentino Perez, presiden Real Madrid, saat ini juga masih menjabat sebagai chairman dari European Super League.

Pada bulan April lalu, semasa masih di Everton, Carlo Ancelotti mengemukakan opini yang berseberangan dengan eksistnsi European Super League. Kemunculan ajang itu disebutnya bagaikan kelakar saja.

"Reaksi spontan saya adalah bahwa mereka bercanda, ini adalah lelucon! Itu adalah lelucon karena takkan pernah terwujud. Mustahil."

"Pertama-tama (dan yang paling utama) sepakbola adalah sebuah olahraga. Dan kemudian dengan masuknya banyak investasi, sepakbola juga menjadi sebuah bisnis. Kita harus ikut mempertimbangkan keduanya. Itu yang wajar," kata Carlo Ancelotti saat itu.

Maka setelah kini Ancelotti kembali melatih Real Madrid, yang notabene klub dedengkot European Super League, banyak yang penasaran apakah pandangannya pada bulan April itu masih tetap sama.

(krs/aff)

Hide Ads