Atletico Madrid sudah selalu dicap sebagai tim yang pasif dan punya pendekatan defensif. Lantas apa respons sang pelatih, Diego Simeone, dengan label tersebut?
Sejak ditangani Diego Simeone, Atletico Madrid punya citra kuat sebagai tim yang gigih, solid, keras, dan cenderung punya pendekatan bertahan. Musim lalu ketika juara LaLiga, Los Colchoneros membuktikan bahwa pertahanan mereka adalah yang terbaik karena cuma kemasukan 25 gol.
Tapi apakah salah bermain bertahan? Nyatanya Atletico Madrid juara, meraih kemenangan terbanyak, dan jumlah gol Luis Suarez dkk adalah terbanyak kedua di Liga Spanyol --sejajar dengan Real Madrid (67 gol). Mereka hanya kalah tajam dari Barcelona (85 gol) tapi harus finis ketiga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simeone tak menampik kalau membangun tim dari fondasi pertahanan. Ia kemudian menyinggung Chelsea, juara Liga Champions musim lalu yang tak bisa dianggap sebagai tim sangat menyerang atau sangat bertahan.
"Itu kan cuma label, enggak mengganggu saya. Juga tidak membuat saya terbuai ketika mereka menyelamati atau bicara berlebihan ketika sehabis juara," kata Diego Simeone soal cap bertahan Atletico Madrid.
"Tanpa diragukan lagi, kami adalah tim yang berkembang dari sebuah keamanan pertahanan. Apakah Chelsea-nya Thomas Tuchel bermain bertahan atau menyerang? Tidak diketahui, tapi dia bertahan dan menyerang dengan baik."
"Ketika kami menghadapi mereka, kami sempat berpikir bahwa mereka adalah tim yang simpel dan itu tim yang sudah pernah kami lihat. Mereka saat itu lebih baik dari kami. Laga kedua, kita melihat mereka ada di kecepatan berbeda."
"Mereka memancing Anda untuk membuat celah-celah. Kami sangat menyukainya. Mungkin mereka yang tak menonton kami memasang label-label pada kami. Ketika Anda melihat catatan-catatan kami, kami juara dengan sebuah alasan," sambung pria Argentina itu kepada Marca.
Baca juga: De Paul Datang, Saul Tinggalkan Atletico? |
(raw/nds)