Presiden Madrid Menghasut Barcelona agar Lepas Messi?

Presiden Madrid Menghasut Barcelona agar Lepas Messi?

Randy Prasatya - Sepakbola
Kamis, 12 Agu 2021 00:02 WIB
The statue of Barcelonas former player and coach Johan Cruyff, in front of a mural of Lionel Messi outside the Camp Nou stadium in Barcelona, Spain, Thursday, Aug. 5, 2021. Barcelona announced Thursday that Messi will not stay with the club, saying that the Spanish leagues financial regulations made it impossible to sign the Argentina star to a new contract. (AP Photo/Joan Monfort)
Lionel Messi sudah tidak lagi menjadi pemain Barcelona. (Foto: AP/Joan Monfort)
Madrid -

Presiden Real Madrid, Florentino Perez, dituduh menjadi penghasut agar Barcelona melepas Lionel Messi. Perez buka suara terkait tuduhan itu.

Messi sudah tidak lagi menjadi pemain Barcelona dan kini bergabung ke Paris Saint-Germain. Blaugrana tak bisa mengontrak La Pulga lagi karena masalah keuangan.

Belakangan muncul klaim dari Jaume Llopis selaku mantan anggota Espai Barca, yang menyebut ada peran CEO Barca Ferran Reverter dan Perez dalam kasus hengkangnya Lionel Messi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"CEO baru yang bertanggung jawab. Saya tahu bahwa semuanya harus melalui CEO, semuanya harus ditandatangani oleh CEO dan bukan presiden," kata Llopis di Cadena SER dikutip dari Marca.

"CEO mengancam Joan Laporta dengan pengunduran dirinya jika dia menandatangani kesepakatan LaLiga dengan CVC. Laporta ditekan oleh CEO-nya dan, di sisi lain, Florentino juga meyakinkannya. Mereka meyakinkannya bahwa dia harus mendepak Messi dari Barcelona dan tidak menandatangani kontrak dengan CVC," Llopis melanjutkan.

ADVERTISEMENT

"Messi sendiri mengatakannya dengan kata-katanya sendiri, 'Saya mengurangi gaji saya hingga 50 persen dan mereka tidak meminta apa pun kepada saya'. CVC bukan dana vulture seperti yang telah dikatakan, mereka adalah dana investasi yang sangat serius."

"Memang benar kontrak pertama tidak diterima karena menurut Laporta, itu berarti menggadaikan hak siar Barcelona untuk 50 tahun ke depan, tapi CVC bersedia bernegosiasi. Namun, mereka juga tidak bernegosiasi. Laporta diyakinkan oleh Ferran Reverter bahwa tidak mungkin menandatangani kontrak dengan CVC, dan Florentino Perez dengan proyek Liga Super Eropa."

"Ferran Reverter memiliki persahabatan lama dengan Florentino dan mereka meyakinkan Laporta untuk mengubah pikiran dan menghentikan negosiasi. Yang mengejutkan, ada 25 hari tersisa di bursa transfer, ada waktu untuk mencari solusi. Mereka menolak bernegosiasi dengan Messi dan CVC. Ini solusi sempurna untuk Perez bahwa mereka juga akhirnya bisa memperkuat Real Madrid dengan mendatangkan Kylian Mbappe," ujar Jaume Llopis.

Perez sampai harus mengeluarkan pernyataan resmi terkait tuduhan yang disampaikan Jaume Llopis. Dia seolah tidak mengenal dekat Reverter.

"Saya hanya bertemu Reverter dua kali dalam hidup saya. Yang pertama adalah pada empat bulan lalu dan yang kedua pada Sabtu lalu ketika di Barcelona bersama dengan Presiden Joan Laporta dan Presiden (Juventus) Andrea Agnelli. Pada saat itu keputusan soal Messi sudah terjadi," kata Perez dalam pernyataan resmi, yang dikutip dari Marca.

"Oleh karena itu, tidak mungkin bagi saya memberi pengaruh baik pada kepergian Messi atau keputusan Barcelona lainnya. Jadi saya berharap Jaume Llopis akan mengubah pernyataannya secepat mungkin," sambung pernyataan tersebut.




(ran/nds)

Hide Ads