Martin Braithwaite menjadi buah bibir karena dua golnya di laga kompetitif pertama Barcelona musim ini. Tapi, janganlah buru-buru menyanjung striker asal Denmark itu.
Barcelona menjamu Real Sociedad akhir pekan lalu. Braithwaite menyumbang dua gol dan satu assist dalam kemenangan 4-2 Blaugrana.
Pertandingan itu sekaligus yang pertama di lalu Barcelona setelah Lionel Messi hengkang ke Paris Saint-Germain. Nama Braithwaite kemudian menjadi perbincangan karena dianggap bisa menjadi andalan lini depan Barca besutan Ronald Koeman.
"Beberapa orang suka berbicara. Saya berbicara di lapangan," tulis Braithwaite di akun Twitter pribadinya usai laga.
Jika melihat ke belangan sejak tiba di Barcelona dari Leganes, ada baiknya jangan terburu-buru menilai Martin Braithwaite. Catatan dua gol dan satu assist bersama klub asal Catalunya ini bukan hal baru untuk striker berusia 30 tahun itu.
Braithwaite pernah mengemas dua gol dan satu assist saat Barcelona mengalahkan Dynamo Kyiv di fas grup Liga Champions 2020/2021 pada November 2020. Setelah itu, Braithwaite pada akhirnya seret gol lagi.
Sejak Desember 2020 sampai musim tuntas, Braithwaite cuma mampu mencetak enam gol. Padahal, dia menjadi starter sebanyak 14 kali dan sembilan kali main penuh.
Jumlah tersebut tentu sangat sedikit untuk Braithwaite selaku striker Barcelona, yang diharapkan bisa menutupi kepergian Luis Suarez. Terlebih, kali ini dia harus diharapkan bisa menjadi salah satu pemasok gol utama klub usai Messi pergi.
Secara total, Martin Braithwaite sudah tampil 54 kali untuk Barcelona. Sampai saat ini baru bisa mengemas 10 gol dan lima assist.
"Saya pikir dia (Braithwaite) contoh pemain profesional, dia selalu bekerja untuk tim dan sudah meningkatkan permainannya," ujar Koeman dikutip dari Football Espana.
"Dia banyak membantu tim ini. Dia punya kecepatan dan sulit untuk dihentikan. Saya senang punya pemain seperti dia," sambung pelatih asal Belanda tersebut.
(ran/krs)